Bisnisbandung.com - Pengamat politik Feri Amsari memberikan analisis tajam terkait perjalanan 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Feri Amsari periode awal kepemimpinan Prabowo ini menjadi momen penting untuk mengukur arah kebijakan, gaya kepemimpinan, dan janji-janji politik yang disampaikan pada masa kampanye.
Feri Amsari mencatat bahwa salah satu janji utama Prabowo selama masa kampanye adalah mewujudkan ketahanan pangan dan energi nasional.
Baca Juga: Di Balik Kontroversi Pagar Laut Ilegal Tanggerang, Alifurrahman Soroti Adanya Unjuk Kekuatan
Namun hingga 100 hari pertama implementasi program-program terkait dinilai masih dalam tahap perencanaan.
"Kebijakan strategis seperti reforma agraria dan subsidi energi belum terlihat dampaknya secara signifikan di masyarakat," ujar Feri Amsari yang dikutip dari youtube Retorika Show.
Lebih jauh ia menyoroti angka inflasi yang cenderung stagnan dan daya beli masyarakat yang belum mengalami perbaikan.
"Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah nyata ini bisa menjadi boomerang di tengah ekspektasi tinggi dari publik," tambahnya.
Baca Juga: Rinny Budoyo Soroti Keterlibatan Jokowi di Pagar Laut Ilegal Tanggerang
Feri Amsari juga mengomentari gaya kepemimpinan Prabowo yang cenderung tegas dan kerap dianggap militeristik.
Hal ini terlihat dari beberapa kebijakan yang dinilai top-down dan kurang melibatkan partisipasi masyarakat.
Salah satu contohnya adalah keputusan untuk mempercepat pembangunan proyek strategis nasional tanpa konsultasi yang memadai dengan masyarakat terdampak.
"Gaya kepemimpinan seperti ini memang bisa mempercepat proses pengambilan keputusan tetapi dalam jangka panjang bisa menimbulkan resistensi dari publik," kata Feri Amsari.
Dalam 100 hari pertama catatan hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi juga menjadi sorotan.
Baca Juga: Ade Armando: Sejak Kapan Prabowo Kejar-Kejaran dengan Jokowi?