“Mereka malah menyebut ini konspirasi internasional untuk menjatuhkan Jokowi,” ujar Rocky Gerung.
Selain itu Rocky Gerung mencermati potensi konflik politik antara Gerindra dan pendukung Jokowi.
Dia menyoroti bagaimana Prabowo Subianto mulai memainkan isu-isu populis.
Seperti membantu siswa miskin di Sumatera Utara dan menyoroti ketidakadilan di tingkat mikro.
Baca Juga: Prabowo Selamatkan Hak Petugas Damkar yang Laporkan Kasus Korupsi, Rocky Gerung: Ini Soal Keadilan
“Prabowo mulai membangun citra populis yang mungkin menjadi sinyal perbedaan dengan Jokowi. Ini menunjukkan ada elemen-elemen di kabinet yang mulai bersikap seperti koloni kelima (fifth column),” katanya.
Rocky Gerung juga memprediksi bahwa tuntutan hukum terkait kebijakan Jokowi dan dugaan korupsi akan semakin menguat.
“KPK memiliki cukup banyak laporan baik dari LSM maupun elemen masyarakat untuk mulai menyelidiki kebijakan koruptif di era Jokowi,” ungkapnya.
Rocky Gerung menyebut 2025 akan menjadi tahun politik yang penuh gejolak.
“OCCRP telah membuka luka besar dalam politik Indonesia. Publik akan terus menyoroti kasus ini dan ini bisa menjadi momen bersih-bersih politik yang kita tunggu-tunggu,” tutup Rocky Gerung.***