nasional

Sobary Menduga Jokowi Ketakutan Soal Bukti Milik Hasto Kristiyanto: Cemas Jika Rahasianya Dibuka

Sabtu, 11 Januari 2025 | 21:30 WIB
Budayawan Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)

bisnisbandung.com - Budayawan, Mohamad Sobary, memberikan pandangan tajam terkait respons mantan Presiden Jokowi terhadap Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto soal bukti-bukti yang diklaim akan menggemparkan.

 Sobary menilai bahwa sikap Jokowi menunjukkan ketakutan mendalam, terutama terkait dengan kemungkinan terungkapnya informasi sensitif yang bisa mengguncang reputasinya sebagai mantan presiden dan kehidupan pribadinya.

“Presiden Jokowi ketakutan, Bung. Ketakutan. Jadi ingin berhenti di sini saja, cemas kalau banyak hal, rahasia, dan aib pribadinya dibuka,” spekulasinya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.

Baca Juga: Effendi Simbolon Soroti Kepemimpinan PDIP, Adi Prayitno: Desakan Mundur Megawati dan Isu Regenerasi PDIP Makin Memanas

Sobary memaparkan bahwa Jokowi terkesan cemas saat menanggapi berbagai tuduhan, terutama terkait dugaan korupsi yang melibatkan keluarga, seperti kasus yang berhubungan dengan Blok Medan dan penggunaan jet pribadi oleh anaknya.

 Dia menyebutkan bahwa ada banyak bukti yang mulai bermunculan, termasuk laporan dari OCCRP (Organization on Crime and Corruption Reporting Project), yang memasukkan Jokowi dalam daftar pemimpin dunia dengan catatan buruk terkait korupsi.

Jokowi, menurut Sobary, seakan mencari bukti konkret untuk membantah tuduhan tersebut, namun gagal memberikan jawaban memadai.

Baca Juga: Loyalitas atau Pemecatan, Pesan Tegas Megawati untuk Kader PDI Perjuangan

Di sisi lain, Hasto yang sempat mengungkapkan adanya fakta-fakta yang mengarah pada dugaan korupsi, menegaskan akan melawan ancaman terhadap dirinya.

 Sobary menilai bahwa pernyataan Hasto yang berani ini justru memunculkan ketakutan pada Jokowi, yang merasa ancaman terhadap posisi dan kekuasaannya semakin besar.

Konflik antara Hasto dan Jokowi menggambarkan ketegangan politik yang tajam, dengan masing-masing pihak saling mengancam.

 Ia menyebutkan bahwa meskipun perdebatan ini semakin intens, pada akhirnya rakyatlah yang menjadi korban, karena mereka terjebak di tengah pertarungan dua kekuatan besar ini.

Baca Juga: Luhut Tegaskan Indonesia Tak Perlu Berpihak, Keanggotaan BRICS Jadi Peluang Ekonomi

Sobary mengakhiri analisanya dengan prediksi bahwa Jokowi, yang merasa terpojok, akan menghadapi kesulitan besar dalam menjaga citra dan posisinya.

Halaman:

Tags

Terkini