bisnisbandung.com - Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga yang dikenal sering mengomentari isu-isu politik, turut menyoroti klaim bahwa data penting milik Hasto Kristiyanto disimpan oleh Connie Bakri di Rusia.
Ia mempertanyakan kebenaran keberadaan data tersebut dan implikasinya, mengingat posisi Hasto sebagai Sekretaris Jenderal partai besar yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah sebelumnya.
Roy Suryo beranggapan dugaan ini relevan karena PDIP sebelumnya memiliki peran signifikan dalam berbagai kebijakan strategis negara.
“Ada dua hal yang ini yang menarik, Mas. Pertama adalah soal, benarkah ada data yang sangat ee berbahaya? kalau dilihat dari kedekatan Mas Hasto dulu (pada kekuasaan), mungkin saja, gitu kan?” bebernya dilansir dari youtube Forum Keadilan TV.
Jika benar data itu mengandung informasi sensitif, termasuk pola koordinasi pemerintah dan partai atau bahkan dugaan utang negara yang tidak dicatat secara transparan, dampaknya bisa sangat besar.
Ia menyinggung kemungkinan data tersebut berbentuk digital dengan tingkat keamanan tinggi. Teknologi penyimpanan modern, seperti SSD atau media digital berkapasitas besar dalam ukuran kecil, memungkinkan data berpindah lintas negara tanpa terdeteksi.
Baca Juga: Bukan Sembarangan! Erick Thohir Ungkap Rahasia Dibalik Penunjukan Patrick Kluivert
Namun, Roy Suryo mempertanyakan urgensi data tersebut harus dinotariskan di luar negeri, mengingat Undang-Undang ITE terbaru sudah mengakui legalitas data digital tanpa proses tambahan di luar negeri.
Selain itu, Ia menyoroti keanehan prosedural terkait penggeledahan rumah Hasto oleh KPK, yang sejauh ini belum menemukan bukti konkret terkait dugaan data tersebut.
Spekulasi mengenai keterlibatan Hasto dalam kasus Harun Masiku semakin memperkeruh situasi di PDIP.
Roy Suryo menekankan pentingnya transparansi dan kejelasan hukum dalam kasus ini. Ia juga mengamati bahwa rencana pemeriksaan Hasto pada 13 Januari mendatang bisa menjadi momen krusial untuk membuktikan kebenaran dugaan tersebut.
Baca Juga: HMPV Tidak Mematikan! Menkes Budi Gunadi: Resiko Jauh di Bawah COVID-19