Jokowi disebut dalam nominasi pemimpin yang dinilai kurang bersih terkait dugaan penggunaan lembaga negara untuk kepentingan pribadi.
Menanggapi isu tersebut Mahfud MD menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari persepsi internasional.
"Penilaian seperti ini bukan bukti hukum tetapi opini yang berkembang di masyarakat. Jangan sibuk membantah ambil pelajaran untuk membangun pemerintahan yang lebih baik," kata Mahfud MD.
Baca Juga: Refly Harun: Kekuasaan Prabowo Adalah Investasi Jokowi, Estafet Kerusakan Hukum Berlanjut
Pencapaian Prabowo ini dianggap sebagai peluang emas bagi Indonesia untuk kembali menjadi negara berpengaruh di kawasan dan dunia.
"Ini hadiah tahun baru untuk Indonesia. Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk terus memperkuat posisi di kancah internasional," tutup Mahfud MD.***