Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali membuat pernyataan kontroversial.
Dalam kanal YouTubenya, Rocky Gerung menyebut bahwa era Jokowi telah memasuki "tahap pembusukan".
Komentar Rocky Gerung ini merujuk pada sejumlah dinamika politik termasuk pencitraan yang dikritiknya sebagai "manipulatif".
Baca Juga: OCCRP Tidak Punya Bukti ! Ade Armando Klaim Jurnalis Tempo Menuduh Jokowi
Rocky Gerung menyoroti upaya pemerintah mempertahankan citra positif Jokowi di tengah kritik tajam baik dari dalam negeri maupun komunitas internasional.
"Pemimpin terkorup di dunia? Itu bukan gelar yang bisa dihapus dengan cuitan buzzer atau manipulasi survei," kata Rocky Gerung.
Ini mengacu pada laporan OCCRP yang menominasikan Jokowi.
Rocky Gerung menilai bahwa manipulasi pencitraan hanya mempercepat kejatuhan kredibilitas.
Baca Juga: Sobary: Kelemahan Prabowo Membuat Jokowi Malang Melintang di Pemerintahannya
Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20% turut menjadi sorotan Rocky Gerung.
Menurutnya hal ini memukul rencana politik yang sudah dirancang untuk mendukung dinasti politik tertentu.
"Jokowi kini menghadapi tekanan dari luar dan dalam negeri. Di luar ada OCCRP, di dalam ada keputusan MK. Ini adalah ujian berat terutama bagi oligarki yang selama ini menopang kekuasaannya," ujar Rocky Gerung
Rocky Gerung menyebut dengan diberlakukannya presidential threshold 0% peluang munculnya tokoh-tokoh baru menjadi lebih besar.
Meski begitu ia mengingatkan bahwa ini tidak menjamin pemilu 2029 bebas dari manipulasi.
Baca Juga: Rudi S Kamri Geram dengan Perseteruan Jokowi dan PDIP: Prabowo Harus Meredakan