bisnisbandung.com - Ade Armando memberikan tanggapan kritis terhadap pernyataan Connie Rahakundini Bakrie yang menuding pemerintah memberangus kebebasan berekspresi terkait pembatalan pameran lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional.
Bagi Ade Armando, narasi Connie yang menyebut pemerintah sedang menakut-nakuti seniman dan menghapuskan kebebasan berekspresi adalah provokatif dan tidak sesuai fakta.
“Gara-gara pembatalan atau penundaan pameran lukisan Yos Suprapto di Jakarta, Connie Bakri menyerukan perlawanan terhadap pemerintah. Connie bilang pemerintah menakut-nakuti para seniman untuk berkarya dan berekspresi,” ungkapnya dilansir dari youtube Cokro TV.
Baca Juga: Mengenal Pandangan Okky Madasari tentang Sensor dan Kreativitas dalam Membangun Kebudayaan Bangsa
“Dia menganggap pemerintah sedang menghapuskan kebebasan berekspresi. Bila hasil pemikiran terus dibredel, Indonesia akan segera kehilangan akal pikir dan peradaban. ‘Hanya ada satu kata: lawan,’ katanya,” sambungnya.
Ia menegaskan bahwa pembatalan pameran tersebut bukanlah bentuk campur tangan pemerintah, melainkan hasil dari konflik internal antara Yos Suprapto dan kurator pameran, Suarno.
Kurator memutuskan mengundurkan diri setelah Yos menolak permintaan untuk menurunkan dua lukisan yang dianggap vulgar dan tidak relevan dengan tema pameran.
Hal ini, menurut Ade Armando, menjadi alasan utama pembatalan, bukan karena tekanan dari pihak pemerintah.
Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Kenaikan PPN 12%, Warisan Jokowi Jangan Paksakan Rakyat
Lebih lanjut, Ia menilai sikap Connie yang menyerukan perlawanan terhadap pemerintah sebagai langkah yang tidak berdasar dan justru memprovokasi publik.
“Bu Connie, ayolah, jangan terus memprovokasi. Ayo gunakan akal sehat,” tegas Ade Armando.
Ia mengingatkan bahwa dalam konteks seni, kebebasan berekspresi harus tetap memperhatikan tanggung jawab etika, terutama di ruang publik seperti Galeri Nasional, yang memiliki standar tertentu.
Baca Juga: Tak Perlu Ulangi Kesalahan Jokowi, Panda Nababan Soroti Langkah Prabowo ke Depan