bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai kegemparan politik yang tiba di penghujung tahun.
Secara lugas Rocky Gerung mengungkapkan situasi ini menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, baik secara politik maupun ekonomi.
Ia menilai penetapan tersangka terhadap Hasto berpotensi mengganggu stabilitas internal PDIP, partai yang memiliki akar kuat di masyarakat.
“Akhirnya, kegemparan itu tiba di akhir tahun. Lalu, kondisi politik di minggu ke depan atau menjelang akhir tahun, bagaimana?” lugasnya dilansir dari youtube Rocky Gerung Official.
Baca Juga: KPK Angkat Bicara Soal Isu Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, Ini Faktanya
“Mengingat posisi PDIP di DPR yang dominan, serta Pak Prabowo baru pulang dari luar negeri dan harus menghadapi dua hal sekaligus: tekanan publik terhadap PPN 12% dan kasus Hasto,” sambungnya.
Dengan posisi Hasto sebagai tokoh sentral, dinamika internal partai diprediksi akan memanas, terutama menjelang kongres PDIP yang disebut-sebut menjadi momen penting dalam konsolidasi partai.
Ia juga menyoroti adanya kemungkinan kekuatan eksternal yang memanfaatkan momen ini untuk mengganggu stabilitas PDIP.
Baca Juga: Gara-Gara Ingin Viral, Warga Sulsel Akhirnya Minta Maaf Usai Sebar Video Hoaks Uang Palsu di ATM BRI
Situasi ini, menurutnya, tidak lepas dari dinamika politik nasional yang semakin kompleks setelah pergantian pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo.
“Ada kesulitan ekonomi dan semacam kepentingan politik yang menghendaki agar yang disebut ‘Ibu Mega Kongres’ nanti itu gagal atau dikuasai oleh pihak luar. Tentu yang disebut pihak luar adalah Pak Jokowi,” gamblangnya.
Selain kasus Hasto, Rocky menggarisbawahi dua isu lain yang menjadi tantangan besar bagi pemerintah.
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang mulai berlaku pada Januari 2025 memicu reaksi keras dari publik, dengan petisi penolakan yang terus menyebar luas.
Baca Juga: Masa Depan PAN di Kabinet Prabowo, Apa Kata Selamat Ginting?