bisnisbandung.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menuai sorotan setelah munculnya wacana pengampunan atau tobat massal bagi koruptor.
Gagasan ini memungkinkan para pelaku korupsi untuk bebas dari hukuman penjara jika mereka bersedia mengembalikan uang hasil korupsi dan menyatakan tobat.
Pegiat media sosial Alifurrahman mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rencana ini. Ia mempertanyakan alasan di balik kebijakan tersebut, bahkan mengaitkannya dengan kasus-kasus yang sempat melibatkan keluarga Jokowi.
“Kalau kita melihat bagaimana ide atau gagasan ini awalnya dimunculkan, itu diucapkan pertama kalinya, setahu saya, oleh Presiden Prabowo. Itu cuma omong kosong aja, sekadar hiburan atau mungkin juga keselip lidah Pak Prabowo gitu ya,” bebernya.“T
Baca Juga: Prabowo Harus Batalkan Kenaikan PPN, Rocky Gerung: Rakyat Tidak Mampu Membayar Pajak Itu
api ternyata belakangan rencana ini semakin serius karena sudah direspons oleh Yusril Ihza Mahendra dengan sangat serius,” lanjut Aifurrahman dilansir dari youtube Seword TV.
Ia menilai, jika gagasan ini diterapkan, maka para pelaku korupsi dapat dengan mudah lolos dari jeratan hukum hanya dengan mengembalikan uang hasil kejahatannya.
Selain itu, Alifurrahman mencurigai bahwa kebijakan ini mungkin memiliki motif tertentu. Ia menduga pengampunan massal ini bisa jadi ditujukan untuk melindungi kelompok tertentu yang memiliki pengaruh besar, termasuk keluarga dari presiden sebelumnya.
Baca Juga: Ade Armando: Jokowi Digambarkan Seolah-olah Sebagai Penjahat yang Menakutkan oleh PDIP
Menurutnya, isu-isu terkait dugaan keterlibatan keluarga mantan Presiden Jokowi dalam sejumlah kasus, seperti penggunaan jet pribadi dan tambang Medan, menjadi salah satu spekulasi yang beredar di masyarakat.
“Kalau kita mengacu kepada keluarga presiden sebelumnya, gitu ya, seperti misalkan keluarga Pak Jokowi, itu kan banyak sekali kasus-kasusnya, mulai dari Jet pribadi, tambang Medan, gitu ya,” gamblangnya.
Ia menilai bahwa skenario pengampunan tersebut dapat diarahkan untuk melindungi para pelaku judi online agar tidak menghadapi hukuman berat, terutama karena banyaknya data yang telah terkumpul oleh pihak berwenang terkait kasus ini.
Baca Juga: Jubir Buka suara Soal Hubungan Anies Baswedan dengan PDIP, Demi Kepentingan Rakyat
Wacana pengampunan koruptor ini menuai kritik luas karena dianggap mengirim pesan yang salah kepada masyarakat.