bisnisbandung.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang baru berjalan beberapa bulan mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan, terutama terkait postur kabinet yang dinilai gemuk dan berisikan sejumlah figur kontroversial.
Menurut Jurnali, Darmawan Sepriyossa, formasi kabinet saat ini lebih mencerminkan langkah balas budi politik kepada berbagai pihak yang mendukung kemenangan Prabowo di Pilpres 2024. Namun, ia memprediksi bahwa kondisi ini hanya bersifat sementara.
“Tapi mudah-mudahan begini. Prabowo dengan sekian banyak kita tahulah ya, barangkali apa yang kita sebut utang budi, sehingga kemudian dia mengambil satu opsi yang sangat tidak popular,” ujarnya di youtube forum Keadilan TV.
“Satu kabinet yang gemuk, yang diisi oleh sebagian, maaf, orang-orang bermasalah. Hanya barangkali, ya, barangkali Prabowo justru menyerahkannya pada waktu,” sambungnya.
Baca Juga: Pak Prabowo Cerdas dan Berpengalaman, Mahfud MD: Saya Optimis untuk Hukum Indonesia!
Darmawan berpendapat, Prabowo memiliki strategi untuk membuat kabinetnya lebih efisien dan fokus setelah enam bulan masa pemerintahan.
Langkah ini dianggap penting untuk menciptakan pemerintahan yang lebih lincah dan mampu bekerja secara optimal menghadapi tantangan nasional dan global.
“Mungkin nanti pada enam bulan Prabowo akan membikin kabinet ini lebih lincah, tidak setabun gajah, misalnya, agar dia bisa melakukan satu kerja-kerja yang lebih terarah dan fokus, dan berhasil,” papar Dermawan.
Baca Juga: Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau, Strategi Hendri Saparini untuk Pemimpin Baru
Dengan perampingan kabinet, diharapkan kebijakan pemerintah menjadi lebih terarah dan memiliki dampak yang lebih signifikan bagi rakyat.
Kabinet yang ada saat ini memang mendapat kritik karena dianggap terlalu besar dan kurang mencerminkan efisiensi.
Namun, Darmawan meyakini bahwa Prabowo memahami pentingnya waktu sebagai elemen kunci dalam menciptakan perubahan.
Baca Juga: Jeruk Gerga Curup, Komoditas Unggulan di Bengkulu yang Kian Mendunia Berkat Pemberdayaan BRI