Di Gerindra, Rudi menilai Jokowi tidak mungkin diterima karena potensi konflik dengan Prabowo Subianto, yang menjadi pemimpin utama partai.
Adapun Demokrat juga kecil kemungkinannya menerima Jokowi mengingat sejarah perseteruan antara kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi terkait upaya pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko.
Ia skeptis terhadap peluang Jokowi membentuk partai baru seperti Projo. Ia menyebut Projo sebagai "lokomotif tanpa gerbong," mengindikasikan lemahnya basis dukungan dan struktur organisasi.
Bahkan, kongres Projo yang direncanakan baru-baru ini batal digelar, yang semakin memperkuat pandangan bahwa langkah Jokowi membentuk partai baru tidak memiliki prospek yang jelas.***
Baca Juga: Jokowi Klarifikasi Soal Komunikasi dengan Golkar, Bukan untuk Gabung Jadi Anggota Kehormatan