Bisnisbandung.com - Tiba-tiba saja mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul di rumah pribadi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Pertemuan ini tentu saja mengundang perhatian publik terlebih di tengah berita pengunduran diri Miftah utusan khusus presiden yang dikenal dekat dengan Jokowi.
Rocky Gerung pengamat politik mengungkapkan bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo bukan sekadar makan malam biasa.
Baca Juga: BRI Siapkan Beragam Cara Praktis Top-Up Saldo BRIZZI untuk Menyambut Libur Nataru
Dalam konteks politik saat ini setiap pertemuan antar elit politik selalu menyimpan kepentingan tersendiri.
"Politik memang bisa berawal di meja makan tapi juga bisa berakhir di meja rapat," kata Rocky Gerung yang dikutip dari youtube.
Meskipun Jokowi menyebut pertemuan ini sebagai kunjungan sosial pengamat politik mencurigai ada lebih dari sekadar saling sapa di baliknya.
Spekulasi semakin berkembang ketika beberapa wartawan menanyakan kepada Prabowo apakah ia menawarkan Jokowi untuk bergabung dengan Gerindra.
Sementara Prabowo memberikan jawaban diplomatis hal ini memicu lebih banyak pertanyaan tentang posisi Jokowi dalam kancah politik saat ini.
Baca Juga: Prabowo Revisi UU DKJ Setelah RK-Suswono Kalah, Hersubeno Arief: Dicurigai Mengandung Muatan Politis
Jokowi yang saat ini tidak memiliki partai setelah berpisah dari PDIP tampaknya sedang mencari tempat berteduh secara politik.
Rocky Gerung mengatakan jika Jokowi bergabung dengan Gerindra apa untung dan ruginya bagi partai tersebut?
Namun di sisi lain kehadiran Jokowi bisa menimbulkan ketegangan di dalam tubuh partai mengingat Gerindra sudah memiliki banyak kader potensial yang juga ingin mengambil peran besar.
"Dia masih ingin mempengaruhi politik nasional dan mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan termasuk anaknya,Gibran," kata Rocky Gerung.