Contohnya elektabilitas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo justru menurun setelah berdebat sengit dengan Prabowo.
"Strategi menjelekkan lawan malah bisa menjadi bumerang," tambah Ray Rangkuti.
Menurut Ray Rangkuti, Prabowo kemungkinan besar akan menyusun kabinet dengan figur-figur pilihannya sendiri seiring waktu.
"Ini soal waktu. Mungkin di periode berikutnya kabinet Prabowo akan benar-benar mencerminkan visinya sendiri," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Tidak Tahu Kesalahannya Terhadap PDIP, Rocky Gerung: Itu Penanda Rendahnya Kepekaan Etik
Ray Rangkuti juga menyinggung kemungkinan Jokowi bergabung dengan partai seperti Golkar atau NasDem setelah hubungannya dengan PDIP berakhir.
"Partai-partai lain tentu siap menerima Jokowi jika ia memutuskan untuk bergabung," katanya.
Ray Rangkuti mengakhiri analisanya dengan menegaskan bahwa masa transisi politik ini menjadi ujian bagi Prabowo untuk membuktikan kemandiriannya sebagai pemimpin baru Indonesia.
"Ini adalah langkah besar untuk keluar dari bayang-bayang Jokowi," tutupnya.***