Bisnisbandung.com - Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyinggung warga yang menolak membayar pajak dengan "tidak perlu tinggal di Indonesia" menuai kritik tajam.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut pernyataan tersebut tidak hanya konyol tetapi juga menunjukkan kurangnya empati terhadap kondisi rakyat yang sedang tertekan ekonomi.
Rocky Gerung menggarisbawahi bahwa kenaikan PPN menjadi 12% berdampak besar pada masyarakat menengah ke bawah.
Baca Juga: Ini Dia Strategi Dapat 100 Juta Pertama dari Bisnis Riil
Menurut Rocky Gerung pajak seharusnya didasarkan pada kemampuan ekonomi rakyat.
"Kalau tidak mampu ya harus dibebaskan bukan malah diusir," tegas Rocky Gerung yang dikutip dari youtubenya.
Rocky Gerung juga menyebut pernyataan Sri Mulyani memperlihatkan kurangnya pemahaman terhadap filosofi dasar pajak.
Rocky Gerung menjelaskan "Pajak itu adalah keseimbangan antara kewajiban undang-undang dan kemampuan rakyat."
"Kalau mereka tak mampu, justru negara yang harus hadir memberikan solusi," katanya.
Baca Juga: BRI Raih Predikat The Most Trusted Company 2024, Bukti Unggulnya Tata Kelola Perusahaan
Rocky Gerung mendorong pemerintah untuk menerapkan pajak progresif agar lebih adil.
Menurutnya mereka yang memiliki pendapatan tinggi bisa dikenakan pajak lebih besar sementara rakyat kecil seharusnya diberi keringanan.
"Pajak itu seperti pedang bermata dua. Kalau tak dikelola dengan bai, bisa jadi alat pemerasan. Mestinya pajak digunakan untuk memastikan keadilan sosial dan akses yang setara," lanjutnya.
Terkait pernyataan Sri Mulyani, Rocky Gerung menilai itu bisa jadi bentuk frustrasi pemerintah atas tidak tercapainya target pajak.
Baca Juga: Ini Dia Sejumlah Cara Dan Strategi Mendapatkan Satu Milyar Pertama Dalam Hidupmu