Bisnisbandung.com - Amien Rais menyoroti strategi Jokowi yang aktif berkampanye di Pilkada 2024, yang ia anggap sebagai persiapan untuk Pilpres 2029 untuk Gibran Rakbuming Raka, putra sulungnya yang saat ini menjabat sebagai Wapres.
“Saya khawatir Indonesia akan makin terpuruk jika Mulyono terus berkeinginan menjadikan Fufufafa sebagai presiden. Saudara Mulyono, saya ingatkan Anda, kita semua pasti mati. Entah kapan, tentu itu rahasia Ilahi,” tegasnya dilansir dari youtube pribadinya.
Kemudia sorotan Amien Rais tertuju pula perihal penggalangan dukungan untuk Bobby Nasution, menantu Jokowi, yang mencalonkan diri dalam Pilkada Sumatera Utara. Dan juga
Ia mengkritik keras keterlibatan institusi negara, seperti Polri, dalam mengarahkan dukungan kepada Bobby.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Kritik Terhadap Kebiasaan Kungker dan Formasi Kabinet Prabowo
Menurut Amien Rais, tekanan terhadap aparatur desa dan pejabat daerah untuk memenangkan Bobby merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap prinsip demokrasi dan aturan pemilu.
“Majalah Tempo edisi 11-17 November 2024 membuat berita yang cukup otentik tentang usaha Mulyono memenangkan menantunya, Bobby Nasution,” ungkapnya.
“Sejak dari Kapolda, Kapolwil, hingga Kapolres seluruh Sumatera Utara diwajibkan untuk memenangkan Bobby. Lurah-lurah atau kepala desa pun ditekan oleh pihak kepolisian agar paling tidak 60% penduduk di daerah masing-masing memilih duet Bobby-Surya,” lanjutnya.
Baca Juga: Rocky Gerung: Langkah Prabowo Hentikan Infrastruktur Baru Bisa Bungkam IKN
Amien Rais mengkritik tajam ambisi politik Jokowi yang ia anggap sebagai bentuk “serakah” dan “dahaga kekuasaan.”
Ia menilai bahwa sifat ini tidak hanya mencederai demokrasi, tetapi juga berpotensi membawa Indonesia ke arah yang semakin terpuruk.
Baginya, mengarahkan proses politik untuk kepentingan pribadi dan keluarga adalah ancaman besar bagi keadilan sosial dan stabilitas bangsa.
Harapan besar Amien Rais tertuju pada Presiden Prabowo Subianto. Ia mengimbau agar Prabowo sepenuhnya memutuskan hubungan dengan Jokowi, yang ia sebut sebagai pemimpin toksik.
Baca Juga: Korupsi di Indonesia, Abdullah Hehamahua Bongkar 3 Senjata Ampuh yang Digunakan Koruptor