nasional

Mahasiswa Indonesia Tertipu Program Kerja ke Luar Negeri, Prof. Hafid Abbas: Rektor Harus Bertanggung Jawab!

Senin, 18 November 2024 | 19:00 WIB
Prof. Hafid Abbas mantan Ketua Komnas HAM (2012-2017) (dok youtube Abraham Samad )


Bisnisbandung.com - Sebuah isu besar mencuat terkait dugaan eksploitasi mahasiswa melalui program kerja ke luar negeri.

Hal ini diungkap oleh Prof. Hafid Abbas mantan Ketua Komnas HAM (2012-2017) dalam diskusi bersama Abraham Samad di kanal YouTube Speak Up.

Menurut Prof. Hafid Abbas pogram yang seharusnya memberi pengalaman positif justru menjadi mimpi buruk bagi mahasiswa.

Baca Juga: Membandingkan Trading Harian dan Investasi Jangka Panjang dalam Dunia Kripto

Prof. Hafid menjelaskan bahwa beberapa universitas di Indonesia terlibat dalam pengelolaan program kerja ke luar negeri seperti ke Jerman.

Mahasiswa dikirim untuk bekerja selama masa liburan tetapi sering kali dipekerjakan di sektor yang tidak sesuai dengan bidang studi mereka.

“Ini bukan magang ini kerja. Ada keuntungan besar bagi universitas termasuk bunga pinjaman yang dikenakan pada mahasiswa. Hal ini sudah masuk kategori eksploitasi,” ungkap Prof. Hafid.

Data menunjukkan 1.047 mahasiswa dari 39 perguruan tinggi terlibat dalam program ini.

Baca Juga: AgenBRILink Ikut Mendekatkan Akses Perbankan Bagi Masyarakat Kabupaten Rejang Bengkulu

Namun beberapa dari mereka terlantar di luar negeri karena berbagai alasan seperti sakit, kekurangan dana, hingga masalah administratif.

Bahkan ada laporan tentang mahasiswa yang ditipu terkait pekerjaan yang dijanjikan.

“Sejumlah mahasiswa sampai terlantar dan mengadu ke KBRI. Program ini tidak dipersiapkan dengan baik,” tegas Prof. Hafid.

 

“Yang harus bertanggung jawab adalah rektornya, bukan hanya pihak di level bawah seperti dosen atau koperasi universitas,” ujar Prof. Hafid.

Baca Juga: Natal Sebentar Lagi, Sudahkah Anda Mempersiapkanya?

Halaman:

Tags

Terkini