Bisnisbandung.com - Menjawab pertanyaan terkait ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk mempertahankan kedaulatan negara.
Hal ini disampaikan oleh Prabowo dalam sebuah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin yang juga membahas situasi di Laut China Selatan.
Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia menghadapi ketegangan di Laut China Selatan.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kelestarian Hutan Mangrove Demi Masa Depan Lingkungan Karena Banyak Manfaat
Prabowo menjelaskan Indonesia lebih memilih untuk mencari peluang kerja sama dengan semua pihak ketimbang terlibat dalam konflik.
"Kami akan selalu mencari kemungkinan untuk membangun kemitraan. Kerja sama jauh lebih baik daripada konfrontasi," ujar Prabowo yang dikutip dari youtube kompas.
Prabowo juga menambahkan bahwa untuk mewujudkan kerja sama tersebut harus ada upaya membangun saling percaya dan menghormati antara negara-negara terkait.
Prabowo juga menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia adalah tidak berpihak.
Indonesia menurutnya selalu memilih untuk memelihara hubungan baik dengan semua pihak tanpa terjebak dalam persaingan kekuatan global.
Baca Juga: BRI Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan di Indonesia, Raih Penghargaan WEPs Awards 2024
Pernyataan ini semakin relevan setelah beberapa pihak mempertanyakan sikap Indonesia terkait pernyataan bersama antara Prabowo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 9 November 2024.
Pertemuan tersebut untuk pengembangan bersama di wilayah yang diklaim secara tumpang tindih.
Kementerian Luar Negeri Indonesia langsung menanggapi hal tersebut dengan menegaskan bahwa Indonesia tetap pada posisinya yang tidak mengakui klaim sepihak China di wilayah tersebut.
Pihak Kemenlu memastikan bahwa pernyataan bersama antara Prabowo dan Xi Jinping tidak menggugurkan sikap dan posisi Indonesia dalam soal Laut China Selatan.