Bisnisbandung.com - Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie yang juga mantan Menteri Komunikasi dan Informatika angkat bicara terkait kontroversi pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berinisial AKA yang tetap dipekerjakan meski gagal dalam seleksi.
Keputusan untuk mempekerjakan AKA tersebut sempat memunculkan tudingan bahwa dia diterima karena faktor 'orang dalam'.
Namun Budi Arie menegaskan bahwa alasan utama perekrutan AKA adalah keterampilan yang dimiliki bukan sekadar ijazah.
Baca Juga: Mengenal Law Of Attraction, Metode Menarik Rezeki Secara Mudah
Budi Arie menjelaskan bahwa AKA tetap dipekerjakan untuk memperkuat tim Komdigi dalam upaya memberantas situs judi online di Indonesia.
Meski tidak lulus seleksi formal sebagai tenaga pendukung teknis sistem pemblokiran konten negatif, AKA tetap diberikan kewenangan untuk mengelola pemblokiran situs judi online yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Dikutip dari youtube kompas, Budi Arie menjelaskan "Keputusan untuk mempekerjakan AKA adalah untuk memperkuat tim yang ada terutama dalam usaha kami memberantas judi online yang marak."
"Saya melihat bahwa skill yang dimiliki sangat berharga dalam mendukung program tersebut," ujar Budi Arie.
Baca Juga: Peluang Usaha Menjadi AgenBRILink Membantu Meningkatkan Pendapatan Pengusaha UMKM
Pada akhir 2023 AKA mengikuti seleksi untuk posisi tenaga pendukung teknis di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang kini menjadi Komdigi.
Meskipun gagal dalam seleksi tersebut AKA tetap diterima sebagai pegawai di kementerian tersebut.
Dalam posisi barunya AKA bertugas untuk mengatur pemblokiran situs judi online yang saat itu tengah menjadi perhatian utama pemerintah.
Namun belakangan ini AKA terjerat kasus hukum. Ia bersama 10 pegawai Komdigi lainnya ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam melindungi situs judi online.
Kini AKA telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Ada Yang Merasa Jadi Generasi Sandwich? Tenang..Ini Dia Strategi Cerdas Untuk Kalian