Bisnisbandung.com - Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Nanik Sudaryati Deuang mengungkapkan bahwa Indonesia kini menghadapi ancaman kemiskinan ekstrem yang semakin meningkat.
Nanik menjelaskan banyak warga terutama dari kalangan menengah terancam jatuh ke dalam garis kemiskinan.
Hal ini menjadi salah satu tantangan besar yang harus segera diatasi oleh pemerintah.
Baca Juga: Awas! Modus Tagihan Pajak Berekstensi APK Tengah Marak, BRI Ingatkan Nasabah untuk Waspada
Menurut Nanik meskipun Jokowi telah berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga 0,8% jumlah calon warga miskin baru justru terus meningkat.
"Banyak sekali sekarang yang rentan miskin apalagi kelompok menengah yang juga banyak yang jatuh ke arah miskin. Ini menjadi tugas kami di BP Taskin untuk berkoordinasi dengan kementerian terkait," ujar Nanik yang dikutip dari youtube kompas.
Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam pengentasan kemiskinan adalah ketidaktepatan data penerima bantuan sosial.
Nanik menyoroti bahwa seringkali kepala desa dan pemerintah desa terlibat dalam pendataan warga miskin yang tidak akurat sehingga bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran.
Bahkan keluhan dari warga yang merasa tidak mendapatkan bantuan yang seharusnya sering kali terjadi.
Baca Juga: Pangkas Kantor, BRI Perluas Sharing Economy untuk Masyarakat Melalui AgenBRILink
“Seringkali kepala desa didemo oleh warganya karena data kemiskinan yang ada di Kementerian tidak tepat sehingga yang dibagikan juga tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Ini harus kita koreksi,” lanjutnya.
Untuk itu BP Taskin berkomitmen untuk menyinkronkan data yang ada dan memastikan bahwa setiap bantuan sosial yang diberikan tepat sasaran.
Nanik juga menambahkan bahwa mereka akan terus mengumpulkan masukan dari berbagai pihak baik dari kepala desa maupun masyarakat agar setiap kebijakan bisa lebih tepat dan efektif.
“Salah satu usulan yang menarik adalah program satu desa satu industri. Ini bisa membantu desa terlibat dalam industri, membuka lapangan pekerjaan, dan mengurangi kemiskinan,” jelas Nanik.
Baca Juga: Wisata Heritage, Potensi Wisata Yang Menjanjikan Dikembangkan Di Indonesia