Bisnsisbandung.com - Rocky Gerung memberikan pandangan kritis tentang bagaimana kemenangan Donald Trump, yang didukung mayoritas kuat di Kongres, akan mempengaruhi ekonomi Indonesia.
Dalam pandangannya, konsolidasi politik Amerika Serikat di bawah Donald Trump kemungkinan akan memperkuat nilai dolar, yang secara langsung berdampak pada nilai tukar rupiah.
“Penguatan dolar tentu akan berakibat pada Indonesia, yaitu membuat harga dolar semakin mahal, dan nilai tukar rupiah akan jatuh,” paparnya dilansir dari youtube Rocky Gerung Official.
Baca Juga: Donald Trump Kembali Terpilih Resmi Sebagai Presiden AS Ke-47, Janjikan Perubahan Drastis
Hal ini akan menyulitkan Indonesia, terutama dalam hal biaya impor dan stabilitas ekonomi nasional yang mungkin tertekan.
Rocky Gerung turut menyoroti dilema besar yang dihadapi Indonesia dalam kebijakan luar negerinya, yaitu pilihan antara bergabung dengan BRICS atau mempertahankan hubungan erat dengan OECD yang dipimpin Amerika.
“Sekali lagi, kita perlu membayangkan bagaimana kemampuan negeri ini dalam membangun relasi baru dengan Amerika di bawah Donald Trump, terutama jika Indonesia memilih untuk lebih bersekutu dengan BRICS dan bukan dengan OECD,” tegasnya.
Baca Juga: Andi Widjajanto Ungkap Perbedaan Gaya Pemerintahan Jokowi dan Prabowo
Di satu sisi, BRICS yang melibatkan Cina dan Rusia menawarkan kesempatan baru bagi Indonesia untuk memperkuat aliansi di antara negara-negara Global South.
Namun, Rocky Gerung menunjukkan bahwa ketergantungan Indonesia pada dolar, yang sebagian besar dikendalikan oleh OECD, bisa menjadi tantangan besar jika Indonesia memutuskan untuk beralih ke BRICS.
“Ini juga menimbulkan pertanyaan, apakah Indonesia masih bisa memperoleh utang dari Amerika? Kita tahu bahwa sebagian besar cadangan dolar berada dalam kendali OECD yang dipimpin oleh Amerika, sementara BRICS memiliki keterbatasan modal internasional,” lugasnya.
Selain dampak ekonomi, Rocky Gerung juga mencatat pentingnya strategi diplomasi bagi Presiden Prabowo.
Rencana kunjungan Prabowo ke Amerika berpotensi mempertemukan kedua pemimpin ini, yang bisa menjadi momen penting dalam menentukan arah kebijakan Indonesia.
Baca Juga: Acts of Blood: Game Gelud Buatan Bandung yang Berhasil Trending di Steam