Bisnisbandung.com - Ketua KAMI, Gatot Nurmantyo, menyatakan rasa syukurnya atas berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Di sini, saya ingin mengajak kita semua bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena akhirnya Jokowi bisa digantikan,” ungkapnya dilansir dari youtube Refly Harun.
Namun, menurut Gatot, kepemimpinan Jokowi meninggalkan berbagai masalah serius yang kini menjadi tantangan besar bagi pemerintahan baru.
“Presiden kedelapan kita ini menerima warisan yang luar biasa dari pemerintahan sebelumnya,” lugasnya.
Salah satu isu yang disorot Gatot adalah meningkatnya kasus korupsi selama periode Jokowi, baik dari segi jumlah maupun skala.
Dia menyebut bahwa pejabat tinggi sering kali melakukan pembiaran terhadap praktik korupsi yang dilakukan oleh bawahan mereka, sehingga tindakan ini semakin merusak sistem pemerintahan.
“Di masa Presiden Jokowi, korupsi meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, dan banyak pembiaran oleh pejabat-pejabat tinggi terhadap korupsi-korupsi bawahan mereka, yang dianggap sebagai bahan untuk penyelamatan. Kita semua sudah tahu hal itu,” ucapnya.
Baca Juga: Prabowo Ingin menegaskan Dirinya Populis, Eep Saefulloh: Benarkah Pro Rakyat?
Gatot juga menyoroti harga beras di Indonesia yang mencapai 20% lebih tinggi dari harga internasional.
Hal ini, menurutnya, menjadi indikator ketidakseimbangan yang mengkhawatirkan dalam ekonomi nasional.
Selain itu, ia mencatat tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah penurunan daya beli masyarakat yang ditandai oleh deflasi selama lima bulan berturut-turut.
Kondisi deflasi ini memperlihatkan lemahnya perekonomian, di mana masyarakat mengalami keterbatasan dana hingga perusahaan-perusahaan terpaksa menurunkan harga barang untuk menghindari kerugian.