nasional

Sobary Kritik Gagasan Disneyland Ridwan Kamil: Urusan Seniman Bukan Urusan Calon Pemimpin

Sabtu, 2 November 2024 | 20:30 WIB
Budayawan Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)

Bisnisbandung.com - Rencana Ridwan Kamil untuk membangun Disneyland di Jakarta menuai kritik dari budayawan Mohamad Sobary, yang menilai bahwa seorang pemimpin seharusnya tidak hanya mengandalkan imajinasi dalam merancang program pembangunan.

Menurut Sobary, pendekatan imajinatif seperti ini lebih cocok bagi kalangan seniman daripada seorang pemimpin, yang seharusnya mengedepankan pemikiran programatik berbasis data dan analisis statistik guna memecahkan masalah nyata di masyarakat.

“Nah, kalau pemimpin bicara soal imajinasi dan masalah diselesaikan secara imajinatif, bagaimana itu, Bung? Apakah ada keuntungan? Apakah, wah, pengalaman dia menjadi wali kota di mana? Tempoh hari di Bandung, atau di mana lagi,” ucapnya dilansir youtube Anak Bangsa TV.

Baca Juga: Cuma Satu Kata, Dungu! Rocky Gerung Sentil KPK: Kasus Anak Presiden Tak Dianggap Gratifikasi

 “Dan apa pula buah dari pengalamannya menjadi gubernur di Jawa Barat? Gubernur pernah, jadi wali kota pernah. Buahnya apa, Bung? Kok kelihatannya tidak ada,” sambungnya.

Sobary menyatakan bahwa seorang pemimpin seharusnya berpikir dalam kerangka konkret yang dapat diterapkan melalui program-program terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Baginya, gagasan seperti Disneyland mungkin terlihat menarik dari sudut pandang hiburan, namun pemimpin perlu memiliki visi yang lebih realistis untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat.

 Sobary juga menyayangkan jika seorang pemimpin mengedepankan ide-ide yang dinilai lebih sebagai hasil dari imajinasi dibandingkan dengan pendekatan yang dapat diuji secara akademis atau diukur dalam dunia nyata.

Baca Juga: Kasus 'Papa Minta Saham', Said Didu Ungkap Ancaman dari Berpengaruh!

“Urusan seniman, bukan urusan calon pemimpin. Calon pemimpin tidak punya kapasitas untuk itu karena manusia itu beda-beda,” ungkapnya.

“Pemimpin tidak memiliki panggilan untuk melakukan imajinasi semacam itu. Itu dunia yang lain,” kritik Sobary.

Ia menilai bahwa pengalaman ini seharusnya mencerminkan pendekatan yang realistis dan terukur.

 Sobary mengingatkan bahwa pemikiran programatik dan berbasis data merupakan pendekatan yang dapat diandalkan oleh pemimpin untuk menyusun program yang konkret dan efektif dalam menghadapi persoalan sosial ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Baca Juga: Ray Rangkuti Bongkar Paradoks Kabinet Prabowo, Janji dan Realita Tak Selaras?

Halaman:

Tags

Terkini