nasional

Ray Rangkuti Bongkar Paradoks Kabinet Prabowo, Janji dan Realita Tak Selaras?

Sabtu, 2 November 2024 | 13:00 WIB
Pengamat politik Ray Rangkuti (dok youtube Bambang Widjojanto)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Ray Rangkuti memberikan kritik tajam terhadap komposisi kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.

Ray Rangkuti menyebutnya sebagai "Kabinet Paradoks" karena dinilai bertentangan dengan visi dan janji yang disampaikan oleh Prabowo dalam pidato pelantikannya.

Ray Rangkuti mempertanyakan integritas komposisi kabinet Prabowo terutama terkait komitmen anti-korupsi.

Baca Juga: Mengusung Tema 'Transformasi Paradigma Bangsa, Menuju Nusantara Baru', KMHDI Gelar Rakornas XVI di Kota Bandung

Ia menilai bahwa pernyataan anti-korupsi tidak terlihat dalam pemilihan para menteri karena masih ada beberapa pejabat yang sebelumnya pernah dikaitkan dengan kasus hukum.

"Kalau memang anti-korupsi seharusnya kabinet diisi oleh sosok-sosok bersih dari masalah hukum," ujar Ray Rangkuti yang dikutip dari youtube Bambang Widjojanto.

Janji Kebebasan Berpendapat Tapi Bertentangan dengan Demokrasi Ray Rangkuti juga menyoroti pidato Prabowo yang menekankan kebebasan berpendapat namun mengimbau agar tetap “sopan.”

Menurut Ray Rangkuti kebebasan yang dibatasi kata "tapi" ini justru mengurangi makna dari demokrasi itu sendiri.

"Kalau ada syarat di belakangnya berarti itu bukan kebebasan berpendapat yang sebenarnya," jelas Ray Rangkuti.

Baca Juga: Sinergi BRI dan Ombudsman Republik Indonesia, Gelar Sosialisasi Tingkatkan Kualitas Layanan Publik

Kabinet yang “Gemuk” Namun Dinilai Kurang Efektif Komposisi kabinet Prabowo yang beranggotakan lebih dari 100 orang menjadi perhatian utama Ray Rangkuti.

Ia mempertanyakan efektivitas dan efisiensi kabinet dengan jumlah anggota sebanyak itu.

"Kalau benar ingin efisien kenapa justru menambah banyak posisi yang seharusnya bisa lebih sedikit?" katanya.

Menurutnya jumlah anggota kabinet yang besar ini justru menunjukkan kelemahan dalam kepemimpinan.

Baca Juga: Mengapa Gen Z Bisa Kehilangan Pekerjaan dan Sulit Mendapatkan Pekerjaan, Berikut Faktanya

Halaman:

Tags

Terkini