Bisnisbandung.com - Kasus penahanan Tom Lembong mantan Menteri Perdagangan yang terjerat dalam dugaan korupsi impor gula menuai banyak perhatian publik.
Salah satu yang angkat bicara adalah Ade Armando seorang akademisi dan pengamat politik.
Ade Armando menilai pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan dalam kasus ini serta bagaimana hal ini dapat berimplikasi pada para menteri lainnya yang juga terlibat dalam praktik impor serupa.
Menurut Ade Armando penahanan Tom Lembong harus dilihat dalam konteks yang lebih luas.
"Kejaksaan Agung sedang menunjukkan komitmennya dalam memberantas korupsi. Namun yang menjadi perhatian adalah mengapa baru sekarang kasus ini diungkap setelah hampir sembilan tahun berlalu," ujar Ade Armando dalam youtube pribadinya.
Ia menekankan bahwa penegakan hukum tidak boleh hanya terfokus pada satu orang sementara menteri-menteri lain yang terlibat dalam kebijakan yang sama dibiarkan tidak tersentuh.
Ade Armando juga menyoroti bahwa banyak menteri perdagangan setelah Tom Lembong juga melakukan impor gula dalam jumlah yang tidak sedikit.
"Bagaimana dengan menteri lainnya? Apakah mereka juga akan diselidiki? Masyarakat berhak tahu apakah ada keadilan yang sama bagi semua pihak," tambahnya.
Baca Juga: Sinergi BRI dan Ombudsman Republik Indonesia, Gelar Sosialisasi Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
Dia juga mengingatkan pentingnya agar Kejaksaan Agung tidak terjebak dalam politisasi hukum.
"Jika penahanan Tom Lembong hanya untuk menunjukkan bahwa ada tindakan hukum yang diambil tanpa ada proses yang sama terhadap menteri lainnya ini akan menciptakan kesan bahwa hukum hanya tajam ke bawah," kata Ade Armando.
Ia berharap penegakan hukum harus konsisten dan berkeadilan bagi semua pelaku tanpa pandang bulu.
Dalam pandangan Ade Armando kasus ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk terus mengawasi proses hukum yang berlangsung.