Bisnisbandung.com - Yanuar Rizky seorang pengamat ekonomi senior mengungkapkan pendapatnya mengenai peran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pemerintahan.
Menurut Yanuar Rizky, Presiden Prabowo Subianto tampaknya sangat menyadari pengaruh besar Sri Mulyani dalam kebijakan ekonomi nasional.
Bahkan Yanuar Rizky menilai bahwa Prabowo tidak bisa mengabaikan peran kuat Sri Mulyani.
Baca Juga: bank bjb Mampu Jaga Kinerja Bisnis Berkelanjutan Hingga Q3 2024 di Tengah Tantangan Ekonomi
“Prabowo tentu tahu Sri Mulyani punya posisi yang sangat sentral dan berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan ekonomi,” ujar Yanuar Rizky yang dikutip dari youtube forum keadilan tv.
Menurutnya pengaruh Sri Mulyani dalam sektor keuangan dan kebijakan ekonomi tak hanya karena posisi strategisnya tetapi juga karena rekam jejaknya yang kuat dan terpercaya dalam dunia ekonomi internasional.
Yanuar Rizky menekankan bahwa pengalaman Sri Mulyani sebagai mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia memberinya keunggulan dalam merancang kebijakan fiskal dan mengelola keuangan negara.
Ia mengungkapkan bahwa hal ini juga membuat posisi Sri Mulyani sulit untuk diabaikan oleh para tokoh politik termasuk Presiden Prabowo.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Daftar BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Gerbang UMKM Indonesia Tembus Pasar Global
"Pengaruhnya sudah mengakar dan diakui internasional sehingga siapa pun yang jadi presiden pasti akan mempertimbangkan Sri Mulyani dalam menyusun tim ekonomi,” tambah Yanuar Rizky.
Selain itu Yanuar Rizky juga menyebutkan bahwa Sri Mulyani memiliki akses luas ke sumber daya global yang sangat penting terutama dalam kondisi ekonomi yang masih menghadapi tantangan pasca-pandemi.
Dengan jaringan dan pengaruh tersebut Sri Mulyani bisa menjadi tokoh kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Menurut Yanuar, Prabowo disebut perlu mempertimbangkan strategi yang tepat untuk beradaptasi dengan gaya kepemimpinan Sri Mulyani yang dikenal tegas dan berdedikasi tinggi dalam pengelolaan anggaran negara.
Yanuar Rizky mengingatkan bahwa jika terjadi perbedaan visi antara Prabowo dan Sri Mulyani hal ini bisa memicu gesekan di dalam kabinet yang berpotensi menghambat kinerja pemerintahan.
Baca Juga: Melejit Diberdayakan BRI, Bisnis Klaster Petani Salak Angkat Perekonomian Masyarakat Setempat