Bisnisbandung.com - Prof Hibnu Nugroho menyoroti tantangan besar yang dihadapi Presiden Prabowo Subianto dalam memimpin Kabinet dinilai gemuk namun harus tetap lincah.
Menurutnya, sebagai pemimpin dengan latar belakang militer, Prabowo mengadopsi pendekatan khas, termasuk melakukan ‘brainwashing’ untuk menyatukan visi kabinetnya dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Hal ini menjadi penting mengingat target kementerian yang begitu tinggi dalam mendukung program reformasi birokrasi yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya.
“Situasi gemuk ini perlu ada penyamaan persepsi. Oke, gemuk enggak apa-apa, tapi lincah. Gemuk enggak apa-apa, tapi target yang diinginkan harus tercapai,” papar Prof Hibnu Nugroho dilansir dari youtube tvonenews.
Baca Juga: Prabowo Makin Jauh dari Jokowi? Ini Tanda-tanda Kebijakan Sosialistiknya Menurut Rocky Gerung
“Karena bayangan dari kemarin, Kementerian yang lalu adalah gesit, dan reformasi birokrasi ini harus dijawab juga bahwa di masyarakat, di kampus, di perguruan tinggi, golongan eselon 2 dan 3 itu hangus. Semua hilang,” lanjutnya
Prof. Hibnu menilai bahwa meskipun birokrasi yang ada saat ini memiliki struktur yang padat, penting bagi Prabowo untuk memastikan bahwa setiap lembaga pemerintahan mampu bekerja cepat dan mencapai target.
Sementara pemerintahan sebelumnya memusatkan perhatian pada efisiensi dengan memangkas beberapa jabatan eselon, kali ini birokrasi justru menghadapi tantangan baru, yaitu potensi tumpang tindih dalam pembagian tugas.
Baca Juga: Menteri Harus Fokus Pada Rakyat, Adi Prayitno Sebut Era Prabowo Akan Berubah!
Tambahan beberapa kementerian dan jabatan baru membuat masyarakat khawatir tentang terjadinya kontradiksi dalam birokrasi.
Tumpang tindih ini dianggap berpotensi muncul di berbagai sektor, termasuk pangan dan ekonomi.
Prof. Hibnu menggarisbawahi bahwa sektor hukum juga memerlukan perhatian serius, terutama dalam kaitannya dengan pemberantasan korupsi yang perlu ditingkatkan kembali.
Apalagi dengan rancangan Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP) yang baru, tantangan penegakan hukum akan semakin rumit.
Baca Juga: Pemimpin Berani, Prabowo Minta Menteri Mundur Jika Tak Dukung Makanan Bergizi