Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali angkat bicara soal kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto yang mulai menggulirkan rencana penghapusan utang petani, nelayan, dan UMKM.
Kebijakan ini menurut Rocky Gerung menunjukkan pergeseran arah politik Prabowo yang semakin menjauh dari pendekatan ekonomi mantan Presiden Jokowi.
Rocky Gerung menyebut kebijakan ini sebagai langkah radikal yang menunjukkan keberpihakan sosial dari Prabowo.
Baca Juga: Lion City Sailors Singapore menahan imbang Persib 1-1 Pada Lanjutan Laga ACL II
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan “Pemerintah Prabowo akan menghapuskan tunggakan kredit dari petani, nelayan, dan UMKM di perbankan agar mereka bisa kembali mendapatkan akses keuangan.”
“Tujuannya agar mereka tidak terjebak rentenir dan pinjaman online,” ujar Rocky Gerung.
Ia menekankan bahwa keputusan tersebut kontras dengan pendekatan ekonomi kapitalistik yang lebih banyak terlihat di era Jokowi terutama terkait kebijakan perpajakan yang cenderung membebani kelas menengah.
Menurut Rocky Gerung penghapusan utang ini mencerminkan paradigma sosialistik yang mulai muncul di pemerintahan Prabowo.
“Kita melihat ada pergeseran arah menuju distribusi keadilan sosial,” ucap Rocky Gerung.
Baca Juga: BRI Dukung Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang
Hal ini katanya menjadi penanda penting bahwa kabinet Prabowo ingin menciptakan keseimbangan ekonomi dan mengurangi kesenjangan yang semakin tajam.
Namun Rocky Gerung juga mengingatkan bahwa kabinet Prabowo saat ini tetap diisi oleh sejumlah tokoh yang memiliki latar belakang oligarki.
Meskipun retorika politik Prabowo tampak sosialistik, realitas di lapangan menunjukkan adanya kepentingan kapitalistik yang masih kuat di sektor-sektor strategis seperti industri ekstraktif.
Meski kebijakan penghapusan utang ini dianggap baik, Rocky Gerung menilai bahwa implementasinya perlu dikawal dengan hati-hati.
Baca Juga: bank bjb Kenalkan Program bjb Pra-Purnapreneurship, Dorong Produktivitas di Masa Pensiun