Bisnisbandung.com - Penunjukan Immanuel Ebenezer sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Merah Putih telah memunculkan keraguan dari publik terkait kapasitasnya, mengingat latar belakangnya yang tidak terkait dengan sektor ketenagakerjaan.
Banyak pihak mempertanyakan kemampuannya untuk menangani isu-isu ketenagakerjaan yang kompleks, termasuk pengangguran dan kemiskinan yang masih menghantui Indonesia.
Immanuel menanggapi pesimisme publik dengan sikap tenang dan penuh keyakinan. Ia menegaskan bahwa waktu dan sejarah akan menunjukkan kinerjanya, dan tidak merasa terganggu oleh keraguan masyarakat.
“Enggak masalah, enggak masalah. Jadi, problemnya begini, sejarah akan menunjukkan. Oke, waktu yang akan menjawab, sejarah akan menunjukkan,” lugasnya dilansir dari youtube cnn Indonesia.
“Kalau mereka tetap pesimis, biarkan saja, kok. Kita ini sudah ditugaskan, kemudian kita ikut dengan pesimisme itu? Enggak mungkin,” lanjutnya.
Immanuel tetap fokus pada tugasnya yang diamanatkan, serta menekankan pentingnya bekerja untuk memajukan Indonesia.
“Apalagi model seperti saya, karakter saya enggak mungkin begitu. Saya enggak peduli, tuh, mau sejuta orang pesimis, 100 juta pesimis, enggak ada urusan,” tegasnya.
Baca Juga: SOP Selamatkan Agen BRILink dari Upaya Penipuan Bermodus Bukti Transfer Palsu
“Saya tetap fokus pada kerja-kerja yang ditugaskan kepada saya, karena ini perintah sejarah, bukan soal konstitusi, tapi ini perintah sejarah yang harus saya jalankan,” lanjut Immanuel Ebenezer.
Ia juga menyatakan bahwa kritik dan pesimisme, termasuk yang disuarakan oleh tokoh-tokoh kritis seperti Refly Harun, adalah bagian dari dinamika demokrasi yang sehat.
“Kemudian ada Bung Refly yang selalu menggaungkan survei-survei kritis. Biarkan saja, itu memang harus ada. Kalau tidak ada kritik, demokrasinya tidak ada,” ungkapnya.
Immanuel yakin bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, Indonesia akan bergerak maju dan keluar dari bayang-bayang kemiskinan dan pengangguran.
Baca Juga: Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Tantang Prabowo, Pecat Orang Terdekat yang Korupsi Baru Keren!