Ia menekankan bahwa Prabowo harus bekerja keras untuk memperbaiki demokrasi yang dianggap telah dirusak oleh Jokowi.
“Prabowo punya tugas besar untuk mengembalikan institusi demokrasi yang rusak. Kita tahu Ibu Megawati pun mungkin merasa dikhianati oleh Jokowi yang dibesarkan oleh PDIP namun akhirnya justru merusak partai dan demokrasi itu sendiri,” tegas Rocky Gerung.
Namun Rocky Gerung juga menyoroti keraguan publik terkait arah kebijakan Prabowo mengingat kabinetnya masih diisi oleh banyak orang yang dekat dengan Jokowi.
“Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana Prabowo akan menerapkan gagasan-gagasannya jika di kabinetnya masih banyak orang-orang Jokowi?” ujarnya.
Baca Juga: Cara Menenangkan Hati Dalam Segala Situasi
Tak hanya itu Rocky Gerung juga memprediksi bahwa Jokowi tidak akan sepenuhnya mundur dari panggung politik.
Meski kini kembali ke Solo, Jokowi dinilai masih akan mencari cara untuk tetap menjadi sorotan publik.
“Ini orang yang selalu butuh panggung. Ketika dia pulang ke Solo dan dielu-elukan, itu jelas mobilisasi massa yang sudah direkayasa. Tapi kita tahu euforia itu tidak akan bertahan lama,” kata Rocky Gerung.
Dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo publik akan terus memantau apakah Prabowo bisa membawa perubahan nyata terutama dalam hal ekonomi rakyat.
Baca Juga: 7 Hal yang Dapat Terjadi Apabila Salah Memilih Pasangan
“Arah kabinet Prabowo ini akan sangat dinilai, apakah dia bisa memenuhi janji-janji kesejahteraan rakyat atau justru mengulang pola-pola ekonomi oligarki yang sama,” ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengingatkan bahwa sejarah akan terus memantau dan meminta pertanggungjawaban dari para pemimpin termasuk Jokowi.
“Meskipun mungkin ada kesepakatan tak tertulis untuk tidak mempersoalkan Jokowi setelah lengser sejarah selalu punya cara untuk meminta pertanggungjawaban dari mereka yang dianggap merusak demokrasi,” pungkasnya.***