Salah satu momen yang sempat menuai kontroversi adalah keputusan Jokowi pada 2019 untuk merangkul Prabowo Subianto ke dalam kabinetnya.
Banyak pihak, termasuk Ade Armando, awalnya meragukan langkah ini, menganggapnya sebagai upaya Jokowi untuk meredam konflik.
Namun, seiring berjalannya waktu, Ade Armando menyadari bahwa keputusan tersebut adalah bagian dari visi besar Jokowi yang tidak disadari oleh banyak pengamat.
Kini, dengan berakhirnya masa jabatan Jokowi dan Prabowo akan menggantikannya, Ade Armando mengucapkan selamat tinggal kepada Jokowi dan selamat datang kepada Prabowo.
“Saya percaya dalam 10 tahun kepemimpinannya, Jokowi selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Saya tidak selalu setuju dengan langkah-langkahnya, tapi belakangan saya bisa menyadari bahwa langkah-langkahnya diambil untuk kepentingan kita bersama,” tegas Ade Armando.***