Bisnisbandung.com - Dalam proses pembentukan kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto, pengamat politik Rocky Gerung menyoroti adanya ketegangan yang mewarnai pemilihan calon menteri.
Menurut Rocky Gerung, ketegangan ini tidak bisa dilepaskan dari dinamika hubungan politik antara Presiden Jokowi, Prabowo, dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Ia menilai bahwa meskipun Prabowo menjadi presiden terpilih, pengaruh Jokowi dan Megawati masih sangat dominan, sehingga mempengaruhi kebebasan Prabowo dalam menyusun kabinet.
Rocky Gerung menekankan bahwa ada ketegangan psikologis yang cukup signifikan dalam hubungan antara Prabowo dan Megawati, yang berpotensi mempengaruhi proses penyusunan kabinet.
Ia mencatat bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati yang dinantikan belum juga terjadi, dan ini menunjukkan adanya jarak antara keduanya.
Rocky Gerung menduga, Megawati, mungkin merasa perlu untuk menunggu hingga Prabowo menyelesaikan pembentukan kabinetnya sebelum bersedia melakukan pertemuan.
Selain itu, Rocky Gerung melihat manuver yang dilakukan oleh Jokowi, seperti penggantian Kepala BIN, sebagai bentuk intervensi politik yang menunjukkan bahwa Jokowi masih memiliki kepentingan dalam pemerintahan yang akan datang.
Langkah ini, menurut Rocky Gerung, menjadi sinyal bahwa kabinet Prabowo masih dibayang-bayangi oleh pengaruh Jokowi, sehingga tidak sepenuhnya merupakan "kabinet Prabowo."
Baca Juga: Total Aset Rp 23,4 Miliar, Berikut Kekayaan Muhammad Herindra yang Ditunjuk Menjadi Kepala BIN
Bagi Rocky Gerung, situasi ini lebih dari sekadar ketegangan politik biasa. Ia melihatnya sebagai pertarungan kepentingan antara berbagai faksi politik, baik dari Jokowi, Megawati, maupun Gerindra.
Rocky Gerung mengatakan ada semacam perlombaan untuk menanamkan pengaruh politik di dalam kabinet Prabowo, dengan Jokowi yang masih berusaha mempertahankan kontrolnya terhadap pemerintahan meskipun masa jabatannya telah berakhir.
Rocky Gerung juga mencatat bahwa ada ketidakjelasan terkait asal-usul calon menteri yang diusulkan, terutama dari partai-partai seperti PKB dan NU.
Baca Juga: Jelang Hitungan Hari Jokowi Lengser, Rocky Gerung: Siapa yang Mau Mendekat?