Bisnisbandung.com - Pemanggilan calon menteri oleh Prabowo Subianto untuk kabinetnya menuai banyak spekulasi.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut bahwa proses ini memperlihatkan tanda-tanda bahwa Prabowo berada dalam bayang-bayang Presiden Jokowi dan partai-partai koalisi.
Menurut Rocky Gerung kabinet Prabowo terlihat lebih seperti "kabinet rasa Jokowi" ketimbang kabinet yang sepenuhnya independen.
Baca Juga: Perkumpulan DPLK dan bank bjb Edukasi Mahasiswa Cerdas Dalam Kelola Keuangan di Usia Muda
Rocky Gerung menjelaskan bahwa hingga kini Prabowo belum juga bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Ada jarak psikologis antara Prabowo dan Ibu Mega dan itu sebagian besar disebabkan oleh pengaruh Jokowi,” ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Hal ini memperlihatkan adanya ketegangan politik yang mempengaruhi penyusunan kabinet.
Rocky Gerung juga menyoroti manuver politik Jokowi yang terus berlangsung meski masa jabatannya akan segera berakhir.
Salah satu yang disorot adalah penggantian kepala BIN tanpa melalui uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Baca Juga: MOANA 2 dirilis 27 November mendatang dengan branding tampilan baru Disney
Jokowi hanya mengajukan satu nama yang menurut Rocky Gerung menunjukkan bahwa Jokowi masih memiliki kontrol yang kuat di balik layar.
“Publik melihat seolah-olah ada balapan politik antara Jokowi dan Gerindra dalam menanamkan pengaruh di kabinet Prabowo. Ini bukan sekadar soal siapa yang lebih dulu menyusun kabinet tetapi juga soal seberapa besar pengaruh Jokowi dalam penentuan posisi-posisi penting di pemerintahan Prabowo,” jelasnya.
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa susunan kabinet Prabowo belum sepenuhnya matang.
Pemanggilan calon-calon menteri masih dikelilingi oleh ketegangan antara berbagai pihak termasuk NU, PKB, dan senior-senior partai.
Baca Juga: Melalui Agen BRILink, BRI Ciptakan Pemerataan Ekonomi Inklusif