Selain faktor kepemimpinan Zainal Arifin juga menyoroti pentingnya tim yang mendukung Prabowo.
Menurutnya tim di belakang Prabowo haruslah berfungsi sebagai katalisator untuk mewujudkan kebijakan yang efektif.
"Apakah Prabowo punya tim yang memadai di belakangnya? Itu tergantung, dan sampai sekarang belum terlihat jelas," ungkap Zainal Arifin.
Ia juga mengingatkan agar Prabowo tidak mengulangi pola kebijakan pemerintahan sebelumnya yang cenderung membuat keputusan tanpa partisipasi publik yang bermakna.
Baca Juga: Transformasi Ekonomi Desa: Peran Desi dan AgenBRILink dalam Meningkatkan Kesejahteraan
"Jangan sampai pola seperti Jokowi yang sering membuat kebijakan tanpa partisipasi publik, dilanjutkan," tegasnya.
Salah satu langkah strategis yang menurut Zainal perlu diambil oleh Prabowo adalah memulihkan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap melemah.
"Kalau Prabowo mau naikkan indeks persepsi korupsi, poles KPK itu strategis. Perbaiki aturan dan tempatkan orang-orang yang tepat di KPK," ujar Zainal Arifin.
Ia juga menyebutkan pentingnya menjaga independensi lembaga penegak hukum lainnya agar tidak terus-terusan diintervensi oleh kekuatan politik.
Zainal berharap dengan adanya langkah-langkah tersebut Prabowo dapat membawa perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan dan kembali menghidupkan demokrasi yang sehat di Indonesia.***