nasional

Pergantian Jokowi ke Prabowo Pasti Mulus, Selamat Ginting: Pasukan 'Berani Mati' Itu Paspampers dan TNI

Rabu, 9 Oktober 2024 | 20:30 WIB
Selamat Ginting (Tangkap layar youtube 2045 TV)

Bisnisbandung.com - Pakar komunikasi politik, Selamat Ginting, menyatakan bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang diprediksi akan berjalan lancar tanpa hambatan.

Menurutnya, pihak-pihak yang berniat menggagalkan proses ini kemungkinan besar akan berpikir ulang, mengingat kesiapan pengamanan dari TNI dan Paspampres.

“Jadi menurut saya, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden ini akan berlangsung dengan mulus ya, dalam pengertian pihak-pihak yang ingin menggagalkan juga akan berpikir ulang,” kata Selamat Ginting dilansir dari youtube 2045 TV.

Baca Juga: Gaji Hakim Tak Naik di Era Jokowi, Rocky Gerung: Prabowo Siap Berbenah

Selamat Ginting mengamati bahwa sejak pergantian presiden dari Megawati Soekarnoputri ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004, militer selalu berperan aktif dalam memastikan transisi kekuasaan yang mulus, terutama ketika presiden baru memiliki latar belakang militer.

 Dalam hal ini, transisi dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto, yang juga berlatar belakang militer, diyakini akan mendapat dukungan penuh dari TNI.

Militer memiliki kepentingan besar untuk menjaga kehormatan korps dan memastikan tidak ada gangguan selama proses pelantikan.

Pengamanan ekstra akan disiapkan oleh TNI dengan mengerahkan pasukan dari beberapa komando daerah seperti Kodam Jaya, Kodam Siliwangi, Kodam Diponegoro, dan Kodam Sriwijaya.

Baca Juga: Gibran dan PDIP, Rocky Gerung: Dinasti Baru dalam Pemerintahan Prabowo

 Kekuatan ini akan dikerahkan di Jakarta untuk memastikan pelantikan berlangsung aman dan tanpa hambatan. Ginting menegaskan bahwa militer tidak akan membiarkan satu jengkal pun wilayah di sekitar pelantikan terganggu.

Isu mengenai "pasukan berani mati" yang sempat beredar sebelumnya disebut oleh  Selamat Ginting sebagai bentuk pengecohan.

Ia berpendapat bahwa pasukan yang sebenarnya bertugas untuk menjaga presiden sebagai lembaga negara adalah Paspampres dan TNI, bukan kelompok-kelompok lain.

Baca Juga: Pamer Empat Istri dan Janji untuk Ibu-Ibu, Haji Arlan Siap Pimpin Prabumulih

 Pengamanan ini, menurut Selamat  Ginting, bukan hanya untuk melindungi Jokowi sebagai individu, tetapi untuk menjaga institusi kepresidenan agar proses transisi kekuasaan berjalan sesuai dengan konstitusi.

Halaman:

Tags

Terkini