Namun Jimly Asshiddiqie mengingatkan bahwa ada batasan yang harus diwaspadai.
Jimly Asshiddiqie menjelaskan “Kebebasan berekspresi itu penting tetapi jangan sampai disalahgunakan untuk kepentingan politik tertentu atau memecah belah masyarakat.”
“Kita harus membangun demokrasi yang sehat, di mana kritik bisa disampaikan secara terbuka, tanpa harus bersembunyi di balik akun-akun anonim,” jelas Jimly Asshiddiqie.
Selain itu ia juga mendorong penegakan hukum yang lebih tegas terhadap penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan hoaks atau memprovokasi.
Baca Juga: Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Kembali Untuk Para Pengguna Setia Super Apps BRImo
“Pemerintah dan aparat penegak hukum harus lebih responsif terhadap fenomena ini. Jangan sampai kita kecolongan seperti kasus-kasus sebelumnya di mana hoaks dibiarkan merajalela dan mempengaruhi hasil politik,” tutupnya.
Jimly Asshiddiqie berharap bahwa di masa depan, baik di era Prabowo maupun pemimpin lainnya demokrasi Indonesia mampu beradaptasi dengan baik tanpa kehilangan esensinya.***