Bisnisbandung.com - Amien Rais baru-baru ini menyerukan agar rakyat Indonesia bersiap untuk menolak Gibran Rakabuming Raka setelah pelantikan dirinya sebagai Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto pada 20 Oktober mendatang.
Dalam pernyataannya, Amien Rais dengan tegas menegaskan bahwa meski tidak menentang pelantikan awal Gibran, ia dan kelompok pendukungnya akan menggerakkan rakyat untuk membatalkan posisi Gibran setelah pelantikan.
Amien Rais mengkritik Gibran secara keras, menyebutnya sebagai pemimpin yang tidak kompeten dan menuding bahwa Gibran tidak memprioritaskan kepentingan rakyat.
“Tidak terlalu panjang, sudah waktunya kita beri kesempatan, ya. Insyaallah 20 Oktober nanti Pak Prabowo dan Gibran dilantik, tidak apa-apa dulu,” ujarnya dilansir dari kanal youtube pribadinya.
Baca Juga: Inovasi dari Pisang: Kisah Sukses Ni Made Suryani dan Pemberdayaan UMKM oleh BRI
“Setelah 20 Oktober kita gerakkan rakyat untuk menjebol si Gibran tolol itu, ya, si fufufafa yang punya kotoran serba pornografi,” sambungnya.
Amien Rais menyinggung bahwa Gibran hanya mementingkan hal-hal yang tidak relevan dengan kesejahteraan publik, dan dalam beberapa pernyataannya, dia menyebut bahwa karakter Gibran yang dianggapnya tidak layak menjadi bagian dari kepemimpinan nasional.
Seruan Amien Rais ini dapat memicu dinamika politik yang tajam menjelang dan setelah transisi kekuasaan ke Prabowo Subianto.
Meskipun Gibran memiliki latar belakang sebagai Wali Kota Solo, Amien Rais mempertanyakan kemampuannya dalam skala nasional.
Ia juga menyatakan niat untuk memobilisasi rakyat setelah pelantikan dengan tujuan untuk menggagalkan posisi Gibran sebagai Wakil Presiden.
Tudingan dan kritik tajam Amien Rais ini menunjukkan ketegangan dalam menghadapi transisi kekuasaan dan menggambarkan adanya potensi perlawanan politik dari pihak yang tidak puas dengan terpilihnya Gibran sebagai pendamping Prabowo.
Dengan seruan ini, Amien Rais tampaknya berusaha mendorong resistensi publik terhadap Gibran, bahkan sebelum ia resmi dilantik sebagai Wakil Presiden.
Baca Juga: Menohok! Gatot Nurmantyo Indikasi Kebangkitan PKI Seperti ‘Buang Angin’, Ada Tapi Tak Terlihat