nasional

Ade Armando: Habib Rizieq Menjelma Sebagai Soeharto untuk Mengalahkan Jokowi yang Disebutnya ‘PKI’

Rabu, 2 Oktober 2024 | 19:55 WIB
Ade Armando (Tangkap layar youtube Cokro TV)

Bisnisbandung.com - Ade Armando memberikan sorotan tajam terhadap pembentukan ‘Tim Advokasi Masyarakat Anti Kebohongan’ (TAMAK) yang dipimpin oleh Habib Rizieq.

 Menurut Ade Armando, TAMAK adalah wadah yang dibentuk untuk menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tuduhan yang berlebihan dan tidak berdasar, salah satunya menyebutnya sebagai PKI.

“Mungkin Habib Rizieq menganggap dirinya sebagai jelmaan baru Presiden Soeharto untuk mengalahkan Jokowi, yang dianggapnya sebagai jelmaan PKI, mungkin. Yang jelas, TAMAK ini memang berusaha menghajar Jokowi,” lugas Ade Armando di youtube Cokro TV.

Baca Juga: Refly Harun: Omongan Rocky Gerung Terbukti, Jokowi-Prabowo Tak Paham Demokrasi!

 Kuasa Hukum ini  dibentuk oelh  tokoh yang dikenal vokal menentang pemerintahan Jokowi, seperti Munarman, Marwan Batubara, dan Mayjen TNI (Purn) Sunarko, yang semua berupaya menggoyang kekuasaan Jokowi melalui narasi kebohongan.

Ade Armando menyoroti bahwa TAMAK bukanlah sekadar kelompok advokasi biasa, melainkan sebuah instrumen politik yang diciptakan untuk merusak citra Jokowi di mata publik.

Dengan menggugat Jokowi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, TAMAK menuduh bahwa Jokowi telah melakukan serangkaian kebohongan sejak menjabat sebagai Gubernur DKI hingga mendekati akhir masa jabatan sebagai presiden.

Baca Juga: Mahfud MD Salah Gaul, Reaksi Qodari Terhadap Pernyataan Kontroversialnya

TAMAK menganggap kebohongan ini bukan hanya sekadar kesalahan, melainkan sebuah upaya terstruktur untuk membangun citra yang tidak sesuai dengan realitas.

Ade Armando menilai bahwa tuduhan TAMAK sangat berlebihan, terutama dalam hal tuntutan hukum yang diajukan.

 TAMAK menuntut Jokowi untuk membayar utang luar negeri Indonesia yang jumlahnya triliunan rupiah, yang menurut Ade Armando adalah tuntutan yang tidak masuk akal dan sulit dibayangkan dapat dipenuhi.

 Selain itu, TAMAK juga meminta agar Jokowi tidak diberikan hak atas rumah negara dan gaji pensiun sebagai mantan presiden, yang semakin memperlihatkan bahwa tujuan utama mereka bukanlah keadilan, melainkan penghancuran total reputasi Jokowi.

Penting untuk dicatat bahwa TAMAK menuduh Jokowi melakukan kebohongan di enam aspek utama, seperti janji swasembada pangan, penggunaan APBN untuk proyek infrastruktur, dan data fiktif terkait uang negara.

Baca Juga: Netizen Sampai Mantan CIA Sebut Kasus Diddy Sebuah Konspirasi di Industri Musik, Lalu 50 Cent Buat Dokumenternya di Netflix

Halaman:

Tags

Terkini