Bisnisbandung.com - Insiden aksi premanisme di Forum Diaspora Indonesia yang digelar di Kemang terus menuai sorotan.
Gde Siriana Yusuf Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mengungkap fakta mengejutkan bahwa target utama aksi tersebut adalah Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Gde Siriana menjelaskan bahwa massa yang datang diduga sengaja dikerahkan untuk menciptakan kericuhan di acara tersebut.
Baca Juga: Ungu Merilis Karya Terbaru bersama Nassar dan Lesti berjudul Udang Di Balik Batu
Bahkan ia menyebutkan bahwa jika Gatot hadir saat itu kerusuhan yang terjadi bisa lebih besar.
"Saya yakin kalau Pak Gatot hadir massa yang datang pasti lebih banyak dan kerusuhan lebih besar. Mereka memang sudah mempersiapkan untuk itu," ujar Gde Siriana yang dikutip dari youtube Hersubeno Point.
Menurut Gde Siriana insiden ini menunjukkan adanya upaya pembungkaman terhadap kegiatan kritis terhadap pemerintah yang seharusnya tidak terjadi di negara yang menjunjung tinggi demokrasi.
"Bayangkan saja, acara yang diadakan di dalam hotel bisa dibubarkan secara paksa. Ini seharusnya tidak boleh terjadi. Bahkan pihak hotel juga protes terkait hal ini," tambah Gde Siriana.
Baca Juga: Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Kembali Untuk Para Pengguna Setia Super Apps BRImo
Gde Siriana juga mengungkapkan dugaan keterlibatan aparat dalam insiden ini.
Menurutnya panitia acara telah dihubungi malam sebelumnya untuk memastikan apakah Gatot Nurmantyo akan hadir atau tidak.
"Aparat atau entah siapa, mereka sudah menghubungi panitia untuk memastikan Pak Gatot hadir atau tidak. Ini sudah menunjukkan ada sesuatu yang direncanakan sebelumnya," ujarnya.
Gde Siriana juga menyoroti kegagalan pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja bagi kaum muda yang menurutnya menjadi salah satu faktor mengapa banyak dari mereka yang terlibat dalam aksi-aksi semacam ini.
"Kalau mereka punya pekerjaan dan pendidikan yang baik, mereka pasti tidak akan mau menjadi preman bayaran. Ini adalah kegagalan Jokowi dalam menyediakan lapangan kerja dan pendidikan yang merata," kata Gde Siriana.