nasional

Viral! Video Salaman Andika Perkasa Diabaikan, Kapolda Jateng Malah Sebut yang Menyebarkan Merusak Persatuan

Selasa, 1 Oktober 2024 | 19:30 WIB
Kapolda Jateng (Tangkap layar youtube Seword Tv)

Bisnisbandung.com - Sebuah video viral yang menunjukkan momen salaman antara Andika Perkasa dan Kapolda Jawa Tengah (Jateng) yang diabaikan telah menimbulkan perdebatan luas di media sosial.

Menurut Alifurrahman, seorang pegiat media sosial yang mengomentari insiden tersebut di kanal YouTube Seword TV, kejadian itu memicu dua respons yang sangat bertolak belakang dari pihak terkait.

Andika Perkasa, yang tampak tenang dalam menanggapi insiden tersebut, menyatakan bahwa hal itu tidak perlu dibesar-besarkan.

 Mantan Panglima TNI tersebut memberikan respons yang adem dan tidak ingin isu tersebut terus berlarut-larut.

Baca Juga: Refly Harun Bongkar Alasan Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Sikapnya yang tenang mendapat pujian dari berbagai kalangan, mengingat posisi Andika sebagai pihak yang dilewatkan dalam momen salaman tersebut.

Namun, respons dari Kapolda Jateng justru berbeda. Kapolda menyampaikan pernyataan yang cukup keras, menganggap bahwa penyebaran video tersebut dilakukan oleh pihak-pihak dengan mental "merusak persatuan".

 Hal ini menimbulkan reaksi negatif dari publik yang mempertanyakan alasan di balik pernyataan tersebut, mengingat video tersebut menampilkan fakta kejadian tanpa adanya manipulasi.

Baca Juga: Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Kembali Untuk Para Pengguna Setia Super Apps BRImo

Pegiat media sosial, Alifurrahman, menegaskan bahwa video tersebut memang menunjukkan kejadian sebenarnya tanpa rekayasa.

 Ia mempertanyakan alasan di balik pernyataan Kapolda yang menyebut penyebar video sebagai perusak persatuan.

Menurutnya, jika memang terjadi kesalahpahaman, Kapolda seharusnya meminta maaf agar isu ini tidak semakin berlarut.

Ketegangan pun semakin meningkat ketika pernyataan Kapolda dianggap tidak sejalan dengan sikap Andika Perkasa yang berusaha meredakan situasi.

Baca Juga: TAP MPR dan Sejarah yang Terancam Hilang, Pandangan Bivitri Susanti

Halaman:

Tags

Terkini