Bisnisbandung.com - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti mengungkapkan pandangannya tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya IKN lebih merupakan upaya pencitraan politik Jokowi ketimbang proyek yang benar-benar menguntungkan rakyat.
Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan bahwa Jokowi selama ini dikenal dengan strategi pencitraan yang kuat.
Ia menilai meski Jokowi terlihat berusaha untuk berubah dan beradaptasi pada dasarnya karakter dan pola politiknya tetap sama.
Dikutip dari youtube satu visi utama, Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan "Ketika pencitraan yang ada kehabisan daya tarik, Jokowi kembali mencari cara untuk mengangkat citranya sebagai tokoh politik."
Lebih jauh Ikrar Nusa Bhakti menyoroti tantangan yang dihadapi proyek IKN.
Mengingat sejarah pemindahan ibu kota yang pernah dicoba sebelumnya seperti pada masa Bung Karno dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak berhasil.
Ia mempertanyakan apakah proyek IKN ini akan berbeda terutama terkait dengan ketersediaan sumber daya alam di lokasi baru tersebut.
Baca Juga: 6 Tips dan Trick Untuk Lolos Audisi Indonesian Idol, Nomor 6 Sering Dilupakan
“Air yang diperlukan untuk kehidupan dan pertanian di IKN ternyata tidak mencukupi,” tegasnya.
Sementara itu Ikrar Nusa Bhakti juga menyoroti bahwa selama masa kepemimpinan Jokowi, Indonesia malah mengalami ketergantungan pada impor pangan.
Ia menilai bahwa banyak janji yang tidak terwujud, dan pencitraan Jokowi lebih besar ketimbang realisasi kebijakan yang diharapkan.
Ikrar Nusa Bhakti menekankan “Jokowi berusaha membangun citra sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat tetapi kita harus kritis.”
Baca Juga: Ayu Ting-Ting Merilis single Karya Terbaru Jangan Ya Dek Setelah 2 tahun Absen