Apalagi, Partai Gelora sedang dalam masa konsolidasi setelah gagal meloloskan wakilnya di parlemen pada pemilu legislatif.
Sejauh ini, Bahlil belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataannya, dan kepengurusan baru di Partai Golkar pun belum lengkap sejak ia terpilih sebagai Ketua Umum menggantikan Airlangga Hartarto.
Meski begitu, isu ini terus bergulir di kalangan publik dan politisi, menimbulkan spekulasi lebih lanjut tentang langkah politik Fahri Hamzah ke depan.
“Jadi, isu ini sangat sensitif. Jika yang dimaksudkan oleh Bahlil itu hanya guyon, tetap saja ini menjadi serius, apalagi dikaitkan dengan kepengurusan Partai Golkar,” lugas Hersubeno Arief dilansir dari youtube pribadinya.***
Baca Juga: KPU Jawa Barat Resmi Tentukan Nomor Urut, Persaingan Semakin Memanas!