Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan salah satu tantangan terberat selama masa kepemimpinannya yang telah berlangsung 10 tahun.
Dalam acara peresmian smelter PT Freeport Indonesia, Jokowi bercerita bahwa negosiasi dengan perusahaan tambang untuk membangun smelter adalah pekerjaan yang paling melelahkan.
Menurut Jokowi nilai investasi untuk membangun smelter bukanlah angka kecil.
Baca Juga: Beragam Ide Bisnis di Akhir Tahun, Segera Ambil Peluang Ini!
Dikutip dari youtube merdekadotcom, Jokowi menjelaskan "Saya ingat sekali negosiasi pertama kali pada tahun 2017 itu berat sekali."
"Kita bernegosiasi dengan perusahaan tambang untuk sepakat membangun smelter di Gresik. Negosiasinya alot karena investasi yang dibutuhkan sangat besar mencapai Rp6 triliun," kata Jokowi.
Namun dia memahami bahwa perusahaan juga harus menghitung untung rugi dari investasi tersebut.
"Saya sadar betul, perusahaan juga harus menghitung keuntungan dari membangun smelter sebesar ini. Tapi setelah negosiasi panjang, akhirnya pada 2018 kita bisa memulai konstruksi," ujarnya.
Setelah melalui proses konstruksi selama 30 bulan smelter yang dibangun di atas lahan seluas 104 hektar itu akhirnya bisa diresmikan.
Baca Juga: Strategi Bisnis Fashion Laris Manis, Simak Ya..
Jokowi menegaskan bahwa pembangunan smelter ini akan mendatangkan keuntungan besar bagi negara.
Berdasarkan hitungannya penerimaan negara dari PT Freeport Indonesia bisa mencapai Rp80 triliun.
"Penerimaan negara ini termasuk dari dividen, royalti, pajak penghasilan (PPH) badan, PPH karyawan, dan pajak daerah. Angka ini sangat besar jika dibandingkan dengan hanya mengekspor bahan mentah saja," jelas Jokowi.
Selain di Gresik Jokowi juga menyebutkan bahwa pagi harinya ia telah meresmikan smelter di Sumbawa.
Baca Juga: Ini Dia Tips Bisnis Di Bidang Pariwisata Agar Laris Manis!