Bisnisbandung.com - Selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, pengamat politik Selamat Ginting menyoroti ciri khas utama Jokowi dalam mempertahankan pengaruhnya, yakni menciptakan konflik antara organisasi politik dan organisasi masyarakat (ormas).
Selamat Ginting menyatakan bahwa Jokowi kerap terlibat dalam memihak salah satu pihak dalam perseteruan, yang pada akhirnya memicu ketegangan internal di berbagai organisasi tersebut.
“Misalnya, konflik antara PKB dengan PBNU, terlihat sekali bahwa Jokowi mendukung PBNU, khususnya Yahya Staquf,” ujaranya dilansir dari youtube Forum Keadilan TV.
Selamat Ginting mencontohkan konflik yang terjadi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di mana Jokowi dinilai lebih memihak PBNU, terutama Yahya Staquf.
Baca Juga: Habiburokhman Buka Suara Terkait Sindiran ‘Fufufafa’ kepada Prabowo
Hal ini terlihat jelas dari penunjukan Saifullah Yusuf sebagai Menteri Sosial, yang menurut Selamat Ginting menjadi simbol bahwa Jokowi mendukung PBNU secara politis, hingga memicu perlawanan dari pihak-pihak lain.
“Salah satu contohnya adalah penunjukan Saifullah Yusuf menjadi Menteri Sosial, yang sekaligus melambangkan semiotika politik bahwa dia mendukung PBNU. Oleh karena itu, muncul juga perlawanan sekarang,” lanjutnya.
Tak hanya di ranah politik, Selamat Ginting juga menyoroti bagaimana kebijakan Jokowi mempengaruhi organisasi besar seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), yang dianggap penuh dengan persaingan internal akibat keterlibatan Jokowi.
Selamat Ginting menyebut bahwa pertarungan dalam tubuh Kadin adalah bagian dari pola yang sering terjadi selama pemerintahan Jokowi, di mana hampir semua organisasi politik dan ormas mengalami ketegangan serupa.
Baca Juga: Moeldoko Ungkap Pesan Terakhir Jokowi, Hindari Kebijakan Kontroversial di Akhir Masa Jabatan
Pengamat politik tersebut juga menyoroti dinamika politik menjelang Musyawarah Nasional (Munas) PBNU yang akan berlangsung awal Oktober.
Ia menilai bahwa peran Menteri Hukum dan HAM, Supratman, yang berasal dari Gerindra, akan sangat menentukan arah Munas ini.
“Salah satu ciri khas Jokowi selama 10 tahun adalah mengadu domba organisasi kekuatan politik, termasuk ormas. Hampir semuanya diobok-obok, kira-kira seperti itu,” tegas Selamat Ginting.