Bisnisbandung.com - Kasus penggunaan jet pribadi oleh Kaesang dan istrinya terus menuai sorotan publik, Rocky Gerung menyebutkan bahwa ada indikasi kuat bahwa fakta terkait perjalanan ini belum sepenuhnya diungkap.
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa Kaesang yang datangi KPK dan mengatakan nebeng ke teman menimbulkan spekulasi baru tentang motif di balik penggunaan pesawat tersebut.
Menurut Rocky Gerung, sejak awal, kasus ini terkesan ditutup-tutupi, tidak hanya melibatkan relawan, tetapi juga seorang pejabat yang berperan sebagai relawan, yaitu Menkominfo Budi Arie.
Budi Arie menyatakan alasan penggunaan jet pribadi adalah untuk kenyamanan, mengingat kehamilan istri Kaesang yang sudah tua, sehingga tak memungkinkan untuk menggunakan transportasi umum.
Baca Juga: Eros Djarot Bongkar Borok Keluarga Jokowi, Kesederhanaan yang Ternoda
Kemudian Kaesang datangi KPK untuk klarifikasi, lalu KPK mengatakan bahwa pengakuannya ialah ‘nebeng’ ke teman, tapi pemiliknya tidak ada didalam pesawat.
“Apakah pesawat itu dipinjamkan tanpa sepengetahuan pemiliknya? Jika iya, ini bisa jadi ada potensi gratifikasi karena pesawat mahal, tetapi dipinjamkan begitu saja. Tentu di belakangnya ada semacam tukar tambah bisnis atau politik,” ucap Rocky Gerung.
Pernyataan ini justru memunculkan lebih banyak pertanyaan, terutama mengenai apakah penggunaan jet tersebut terkait dengan bisnis tertentu atau ada perjanjian lain yang melibatkan kepentingan politik atau bisnis.
Rocky Gerung menyoroti bahwa penggunaan jet pribadi oleh Kaesang bisa jadi melibatkan kelompok bisnis yang memanfaatkan kedekatannya dengan kekuasaan.
Baca Juga: Bang Yos Ungkap Tantangan Berat untuk Gubernur Jakarta Terpilih
Hal ini diperkuat dengan spekulasi bahwa media internasional akan segera meliput kasus ini, dan dampaknya mungkin lebih luas dari sekadar perjalanan pribadi, menyentuh hubungan bisnis antara Indonesia dan mitranya di Amerika Serikat.
Dalam upaya untuk meredam spekulasi, Kaesang datangi KPK dan membiarkan KPK menjelaskannnya.
Namun, KPK sendiri menyebut bahwa pemilik pesawat tidak ada di dalam penerbangan tersebut, memunculkan pertanyaan baru: apakah pesawat itu dipinjam tanpa sepengetahuan pemiliknya? Jika benar, hal ini bisa menjadi indikasi gratifikasi, mengingat tingginya nilai pesawat tersebut.
Baca Juga: Bahaya Emisi Kendaraan Bermotor, Berikut Tips Mengurangi Polusi dari Kendaraan Bermotor