Bisnisbandung.com - Rocky Gerung mengungkapkan betapa PDIP kini merasa menyesal karena tidak melakukan tes psikologis pada Jokowi sebelum mencalonkan dirinya sebagai presiden.
Rocky Gerung menjelaskan sejak Jokowi dicalonkan sebagai Walikota Solo hingga menjadi Presiden Indonesia selama dua periode, PDIP mengakui bahwa mereka tidak pernah melakukan psikotes terhadap Jokowi.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung pengakuan ini menunjukkan adanya masalah mendasar dalam proses pemilihan kandidat.
Baca Juga: 9 Idol KPop yang Dibenci dengan Alasan Tak Masuk Akal, Termasuk Kai EXO
"Secara tidak langsung PDIP mengakui bahwa ada persoalan psikologis pada Jokowi yang tidak terdeteksi sejak awal," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Rocky Gerung menekankan pentingnya psikologis dalam penilaian seorang pemimpin.
Rocky Gerung mengatakan "Dalam politik tidak semua aspek bisa ditapis secara maksimal termasuk psikologi seseorang."
"Kita hanya bisa memahami sisi gelap dari psikologi seseorang setelah masa-masa kritis muncul," jelasnya.
Menurut Rocky Gerung hubungan antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri ketua PDIP menjadi semakin tegang seiring dengan waktu.
Baca Juga: Bukan Sekadar Visual, 10 Idol K-Pop dengan IQ Tinggi. Ada Member BTS, Lho!
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa Jokowi yang awalnya terlihat sederhana dan loyal mulai menunjukkan ambisi politik yang besar bahkan hingga mencoba memperpanjang masa jabatannya.
"Ini adalah cerminan dari kegagalan PDIP dalam mendeteksi ambisi tersembunyi Jokowi sejak awal," katanya.
Rocky Gerung mengkritik perubahan drastis dalam karakter Jokowi dari seorang sosok yang sederhana menjadi pemimpin yang otoriter.
"Publik merasa tertipu oleh citra Jokowi yang awalnya sederhana namun kemudian terungkap memiliki sifat yang lebih otoriter dan bahkan tiran," ujarnya.
Baca Juga: 10 Lagu K-Pop yang Viral di Kalangan Non K-Popers, Mana Lagu Favoritmu?