Menurut Rocky Gerung KADIN telah berubah dari organisasi bisnis profesional menjadi tangga politik bagi mereka yang ingin menduduki jabatan strategis seperti menteri.
Hal ini dianggap mencemari citra KADIN di mata publik dan para pelaku bisnis.
Menariknya Rocky Gerung menyebut bahwa langkah Jokowi yang sebelumnya mendukung Arsyad Rasid kini tampaknya berbalik mendekati keluarga Bakrie.
Hal ini disebut sebagai upaya politik Jokowi untuk mencari sekutu baru menjelang akhir masa jabatannya.
Baca Juga: Tips Menjadi Agen Property Yang Sukses
"Pak Jokowi tampaknya ingin menyogok balik Pak Ical (Aburizal Bakrie) karena kapal politiknya mulai tenggelam," ucap Rocky Gerung.
Ia juga memperingatkan bahwa situasi politik di KADIN ini akan berdampak pada pemerintahan Prabowo ke depan.
Prabowo sebagai presiden terpilih harus berhati-hati dalam menghadapi KADIN yang semakin kental dengan aroma politik.
Rocky Gerung menyoroti dampak dari perebutan kekuasaan di KADIN terhadap iklim investasi di Indonesia.
Baca Juga: Didukung 21 Kadin Provinsi, Arsjad Rasjid Menolak Munaslub Kadin
Menurutnya, konflik internal yang terjadi akan mempengaruhi pandangan investor asing terhadap profesionalisme KADIN.
"Investor pasti akan melihat perilaku ini sebagai hambatan bagi bisnis yang rasional, dan ini bisa mengurangi minat mereka untuk berinvestasi di Indonesia," tegas Rocky Gerung.
Ia menambahkan bahwa KADIN harus segera berbenah memastikan organisasi ini kembali fokus pada tugas utamanya sebagai mitra pemerintah dalam memajukan dunia usaha bukan sekadar alat politik.
Di sisi lain Arsyad Rasid yang digulingkan dari posisi Ketua Umum KADIN tidak tinggal diam.
Baca Juga: KPK Usut Indikasi Dugaan Korupsi Dana Iklan di Bank Bjb