Bisnisbandung.com - Faizal Assegaf, seorang kritikus politik dan juga pendiri partai Negoro, mengungkapkan pandangannya terkait situasi politik yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Faizal Assegaf, Jokowi saat ini berada dalam kondisi kecemasan dan ketidaknyamanan, terutama karena meningkatnya tuntutan pemakzulan di ujung kekuasaannya.
Faizal Assegaf menyebut bahwa Jokowi merasa tidak lagi mendapatkan dukungan yang kuat dari publik, dan hal ini mempengaruhi psikologisnya di tengah transisi kekuasaan yang semakin dekat.
“Kalau bacaan saya, kebatinan dia, keresahan dia, kecemasan dia, dia tidak nyaman lagi di Istana karena bayangan dukungan publik terhadap Prabowo semakin tinggi. Harapannya tinggi, dia merasa sudah tidak dibutuhkan lagi,” lugas Faizal Assegaf.
Baca Juga: Skandal Fufufafa Plot Twist Paling Mengejutkan, Rocky Gerung: Bagaimana Reaksi Batin Jokowi?
Dalam pandangannya, yang di ungkapnya di youtube Forum Keadilan TV situasi ini bisa berdampak pada keputusan-keputusan politik yang diambil oleh presiden menjelang akhir masa jabatannya.
Lebih lanjut, Faizal Assegaf menilai bahwa Jokowi sebaiknya mempertimbangkan untuk mundur dari jabatannya jika ia benar-benar merasakan ketidaknyamanan tersebut.
Dalam pandangannya, melanjutkan kekuasaan di tengah transisi politik ini tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi rakyat atau negara.
“Manfaat dia mempertahankan kekuasaan jelang transisi ini juga tidak ada; tidak ada keputusan yang bermanfaat bagi rakyat atau negara. Fokusnya hanya pada kepentingan anaknya dan keluarganya,” ujar Faizal Assegaf.
Baca Juga: Gara-gara KTP, Alasan Bang Yos Tidak Akan Mendukung Siapapun di Pilkada Jakarta
Di tengah spekulasi ini, ada dinamika politik yang berkembang terkait kemungkinan Jokowi dimakzulkan.
Hal ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran bahwa langkah-langkah politik Jokowi lebih berfokus pada kepentingan pribadi dan keluarga, terutama dengan kehadiran anak-anaknya dalam panggung politik nasional.
Meskipun pemakzulan masih sebatas spekulasi, isu ini semakin ramai dibahas seiring dengan kritik yang datang terkait manuver politik Jokowi dalam masa transisi kepemimpinan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sudah Hubungi Anies Baswedan, Belum Juga Direspon Soal Keinginan Bertemu