Bisnisbandung.com - Kontroversi seputar akun "Fufufafa" yang diduga terkait dengan Gibran Rakabuming mulai menimbulkan spekulasi tentang krisis kepercayaan Prabowo Subianto terhadap wakil presidennya yang akan segera dilantik.
Jurnalis senior Hersubeno Arief menyebutkan bahwa meski secara diplomatis Partai Gerindra menyangkal adanya keretakan, situasi di balik layar bisa jadi berbeda.
Menurut Hersubeno Arief, skandal "Fufufafa" yang menghina Prabowo dan keluarganya, meskipun sudah mulai dihapus dari platform seperti Kaskus, tetap menjadi sorotan publik dan internasional.
"Bahkan sebelum skandal ini, sudah ada keraguan mengenai kapasitas dan kelayakan Gibran sebagai wakil presiden," ujarnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil dan Bang Yos Bahas Solusi Masalah Klasik Jakarta
Hersubeno Arief menambahkan, dari sudut pandang etika dan moral, perilaku yang ditunjukkan oleh akun ini tidak pantas bagi seorang pemimpin yang menduduki posisi penting seperti wakil presiden.
Meskipun Gerindra, melalui Ketua Harian DPP Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa isu ini tidak menimbulkan ketegangan antara Prabowo dan Gibran, Hersubeno menilai bahwa pernyataan tersebut lebih merupakan bahasa politik yang bertujuan meredam eskalasi.
"Pernyataan Dasco sangat diplomatis. Dalam kenyataannya, skandal ini bisa merusak hubungan antara Prabowo dan Gibran, bahkan bisa berdampak pada hubungan antara Prabowo dan Presiden Jokowi," jelasnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Imbang Lawan Australia, Rocky Gerung: Mulyono Justru Jadi Sorotan
Lebih lanjut, Hersubeno Arief mengungkapkan bahwa skandal "Fufufafa" ini berpotensi mempengaruhi keputusan Prabowo dalam memberikan peran penting kepada Gibran setelah pelantikan pada 20 Oktober mendatang.
Salah satu isu yang muncul adalah apakah Gibran akan diberikan tanggung jawab mengendalikan kawasan aglomerasi Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), yang sebelumnya diusulkan untuk di bawah kendali wakil presiden.
Namun, dengan adanya skandal ini, Hersubeno Arief meragukan bahwa Prabowo akan memberikan tugas sebesar itu kepada Gibran.
"Apalagi dengan munculnya skandal ini, Gibran mungkin hanya akan dijadikan 'ban serep', yang digunakan jika benar-benar diperlukan, alih-alih diberi peran signifikan," tambah Hersubeno.
Baca Juga: Mahfud MD: Jokowi Kurang Miliki 'Political Will' dalam Penegakan Hukum