nasional

Jalan Terjal Anies Baswedan, Selamat Ginting Ungkap Mendirikan Partai Politik Sangat Sulit

Jumat, 6 September 2024 | 20:30 WIB
Selamat Ginting (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)

Bisnisbandung.com - Mendirikan partai politik di Indonesia bukanlah perkara mudah, bahkan bagi tokoh politik sekelas Anies Baswedan.

 Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik, Selamat Ginting, yang menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Anies jika ingin membentuk partai politik baru.

 Menurut Selamat  Ginting, politik di Indonesia lebih kompleks daripada yang terlihat, dengan banyaknya variabel yang harus diperhitungkan, termasuk dominasi oligarki dalam sistem kepartaian.

Ia mengingatkan bahwa sistem pemerintahan presidensial di Indonesia memberikan kekuatan besar kepada presiden sebagai penguasa eksekutif tertinggi.

Baca Juga: Bobby Nasution Bela Kaesang Kini Malah Terjerat Skandal, Rocky Gerung: Siapa yang Mengaku Duluan?

 Melawan kekuatan tersebut sama saja seperti menghadapi tembok tebal, mengingat presiden memegang kendali atas berbagai kebijakan strategis, termasuk militer dan keamanan.

 Dalam konteks ini, mendirikan partai politik untuk bersaing di kancah nasional menjadi tugas yang jauh lebih berat daripada sekadar mengumpulkan dukungan.

Selain itu, Selamat Ginting juga mengungkapkan bahwa partai politik di Indonesia sering kali dikuasai oleh oligarki, di mana kepentingan elit politik dan ekonomi memegang peranan penting.

Baca Juga: Anies Punya Ambisi Kekuasaan Besar, Muhammad Sobary Bongkar Sosok Anies yang Dikenalnya

Anies sendiri pernah menyatakan bahwa sebagian besar partai politik tersandera oleh oligarki, namun membentuk partai baru tidak menjamin bebas dari pengaruh tersebut.

Pengalaman dari tokoh-tokoh politik lain, seperti Amien Rais dengan Partai Ummat, Hary Tanoe dengan Perindo, dan Yusril Ihza Mahendra dengan Partai Bulan Bintang, menunjukkan bahwa meskipun memiliki sumber daya besar dan dukungan, mereka tetap mengalami kesulitan dalam mencapai kesuksesan politik.

 Bahkan tokoh-tokoh dengan pengalaman politik dan modal yang kuat belum tentu mampu meraih kursi di Senayan.

Selain tantangan internal partai, masyarakat Indonesia kini cenderung pragmatis dalam memilih partai politik.

Baca Juga: Anies Baswedan Akan Hadapi Empat Keluarga Presiden di Pilpres 2029, Prediksi Selamat Ginting

Halaman:

Tags

Terkini