Bisnisbandung.com - Muhammad Sobary menilai bahwa Anies belum menunjukkan arah perubahan yang nyata dalam politik Indonesia, meskipun sering mengklaim ingin membawa perubahan.
Anies Baswedan disoroti terkait gaya kepemimpinannya yang dianggap datar dan tidak jelas dalam menyampaikan visi politiknya.
Menurut Sobary, Anies cenderung pasif dalam merespons kritik. Gaya kepemimpinannya dinilai kurang tegas dan tidak mampu memberikan gambaran jelas mengenai visi dan fokus perubahan yang ingin dibawanya.
“Anies, kalau menjadi pemimpin, ya pemimpin yang datar. Senyum saja, senyum ke kiri, senyum ke kanan, dia tidak punya watak menggebrak. Dia mengatakan ingin menjadi tokoh perubahan, ya, nanti dulu,” lugasnya.
Baca Juga: Bongkar Kerusakan Pemerintahan! Prof. Ikrar Nusa Bhakti Soroti Kebijakan yang Merugikan
“Bagi orang antropologi seperti saya, jangan ditipu. Saya mengerti bahwa perubahan itu adalah kodrat alam. Malam ini begini, malam besok tidak begini. Itu sudah otomatis perubahan,” sambungnya.
Mohamad Sobary menekankan bahwa perubahan adalah bagian dari kodrat alam, namun perubahan dalam politik membutuhkan fokus dan arah yang jelas.
Ia mempertanyakan, apa sebenarnya perubahan yang ingin diwujudkan Anies dalam politik Indonesia?
“Anies harus punya titik fokus, perubahanmu dalam politik Indonesia itu apa? Katakan. Dia tidak pernah mengatakan, karena dia tidak bisa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sobary membandingkan Anies dengan tokoh-tokoh lain seperti Nurcholis Madjid (Cak Nur) yang dikenal memiliki moralitas dan visi kepemimpinan yang kuat.
Ia menilai bahwa Anies belum pernah menampilkan kepemimpinan dalam pemikiran atau perjuangan nilai-nilai dasar yang kuat seperti yang dimiliki oleh Cak Nur.
Hal ini menimbulkan keraguan apakah Anies mampu menjadi pemimpin yang dapat membawa perubahan signifikan dalam politik Indonesia.
Baca Juga: Rocky Gerung Buka Suara, Begini Kronologi Awal Keributan Dengan Silfester